Sudah Deteksi Lima Kasus Omicron, Australia Batalkan Pembukaan Perbatasan Internasional
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pembatalan pembukaan perbatasan internasional karena khawatir penularan varian Covid-19 Omicron
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Australia pada Senin (29/11/2021) secara tiba-tiba menghentikan rencana membuka kembali perbatasan internasionalnya bagi pekerja terampil dan pelajar, karena khawatir atas varian Covid-19 Omicron.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pertemuan keadaan darurat untuk membahas munculnya varian baru Covid-19 yang dilaporkan resmi muncul di Afrika Selatan.
Morrison mengatakan bahwa pembukaan kembali Australia pada 1 Desember akan ditunda setidaknya dua minggu.
Perbatasan Australia telah ditutup untuk sebagian besar non-warga negara selama lebih dari 20 bulan, menyebabkan kekurangan tenaga kerja dan memukul industri pariwisata yang vital.
Morrison menggambarkan penundaan pembukaan perbatasan itu sebagai keputusan yang diperlukan dan sementara berdasarkan saran medis.
Baca juga: 2 Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Australia, Pasien Tak Tunjukkan Gejala dan Sudah Vaksin Penuh
Baca juga: WHO Sebut Risiko Global Varian Covid-19 Omicron Sangat Tinggi, Desak Percepat Vaksinasi
Australia sejauh ini mendeteksi lima kasus varian Omicron.
“Jeda sementara akan memastikan Australia dapat mengumpulkan informasi yang kami butuhkan untuk lebih memahami varian Omicron,” katanya, seperti dilansir dari The Straits Times.
Morrison mengutip kekhawatiran baru tentang kemanjuran vaksin, kisaran penyakit, termasuk jika itu dapat menghasilkan gejala yang lebih ringan, dan tingkat penularan.
Rencana untuk membuka perbatasan bagi pengunjung dari Jepang dan Korea Selatan pada 1 Desember juga ditunda.
Australia memiliki sejumlah pembatasan perbatasan terberat dan terlama di dunia selama pandemi, akibat peluncuran vaksinasi yang lambat.
Baca juga: Pemerintah Larang Masuk WNA dari 11 Negara Cegah Varian Baru Omicron
Baca juga: Cegah Varian Omicron, Negara-negara di Dunia Perketat Pembatasan dan Larang Kedatangan Asing
Pemerintah konservatif telah membuka perbatasan bagi warga Australia, penduduk tetap, dan warga Singapura, tetapi tidak bagi sekitar 1,4 juta pekerja terampil yang tinggal di negara itu, yang dilarang masuk kembali jika mereka pergi.
Penundaan hari Seninini juga akan menyebabkan kekhawatiran di sektor pendidikan yang terpukul di negara itu.
Menurut Universitas Australia, sebuah kelompok industri, 130.000 mahasiswa internasional tetap berada di luar negeri. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.