Rusia Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik Zirkon Lagi, Mampu Hindari Pertahanan Udara Musuh
Rusia menyatakan kembali berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik zirkon yang ditembakkan dari fregat Armada Utara di Laut Putih
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba lain dengan menembakkan rudal hipersonik Zirkon.
Para pejabat pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (29/11/2021) bahwa rudal itu ditembakkan dari fregat Armada Utara Laksamana Gorshkov saat berlayar di Laut Putih.
“Penerbangan rudal sesuai dengan parameter yang ditentukan dan berhasil mencapai target laut yang terletak hampir 250 mil jauhnya,” sebut pernyataan itu, seperti dilansir dari UPI.
Menurut Armada Utara, kapal dan awak yang sama juga berhasil melakukan uji coba Zirkon yang menembak sasaran angkatan laut dua minggu lalu.
Kremlin mengumumkan bulan lalu bahwa rudal itu berhasil diuji coba dari posisi bawah air untuk pertama kalinya.
Baca juga: Uji Coba Rudal Hipersonik Amerika Sukses, Mampu Melesat 6.200 Kilometer per Jam
Baca juga: Soal Rudal Hipersonik, China Lebih Unggul daripada Amerika dan Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin menggembar-gemborkan rudal Zirkon sebagai senjata generasi baru yang tak terkalahkan ketika pertama kali diluncurkan dua tahun lalu.
Moskow mengatakan rudal itu dapat mencapai kecepatan Mach 9 - sembilan kali kecepatan suara - untuk menghindari pertahanan udara musuh, dan memiliki jangkauan lebih dari 600 mil.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada CBS News bahwa tes akan selesai pada akhir tahun.
Dia berharap Angkatan Laut akan memesan senjata tahun depan untuk kapal penjelajah, fregat dan kapal selam.
Amerika Serikat, Prancis, dan China juga berusaha mengembangkan sistem rudal hipersonik mereka sendiri.
Baca juga: Sukses Luncurkan Rudal Hipersonik, Militer Cina Kini Lampaui Superioritas AS
Baca juga: Korea Utara Akui Uji Coba Rudal Hipersonik Hwasong-8. Kim Jong Un Tidak Menyaksikan
Departemen Pertahanan AS mengatakan pada 9 Juni bahwa program rudal hipersoniknya dipercepat tetapi tetap dalam anggaran $6,6 miliar.
Beberapa hari kemudian, Departemen Pertahanan AS mengumumkan tinjauan pertahanan rudal yang akan selesai pada Februari 2022 untuk menghubungkan kebutuhannya dengan kekuatan nuklir yang meningkat.
Dephan AS mencatat bahwa negara-negara seperti Korea Utara, Iran, Rusia, dan China semuanya mematangkan teknologi rudal mereka.
Angkatan Udara AS berhasil meledakkan hulu ledak rudal hipersonik untuk pertama kalinya dalam uji darat pada bulan Juli.
Financial Times pekan lalu melaporkan rincian lebih lanjut tentang apa yang dikatakannya sebagai uji coba senjata hipersonik China pada Juli.
Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon
Menurut surat kabar itu, tes tersebut menggunakan teknologi baru yang memungkinkan China untuk menembakkan rudal berkemampuan nuklir yang melaju setidaknya lima kali kecepatan suara saat berada di tengah penerbangan.
China bulan lalu membantah telah menguji senjata hipersonik.
Mereka menyebut hal itu sebagai "tes rutin pesawat ruang angkasa untuk memverifikasi teknologi kegunaan kembali pesawat ruang angkasa." (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)