Ukraina Perintahkan Pelancong dari Negara yang Deteksi Omicron Lakukan Karantina Mandiri 14 Hari
Ukraina memberlakukan karantina mandiri selama 14 hari bagi pelancong yang kembali dari negara-negara yang mendeteksi varian Omicron.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina memberlakukan karantina mandiri selama 14 hari bagi pelancong yang kembali dari negara-negara yang mendeteksi varian virus Corona jenis Omicron, Senin (29/11/2021).
Melansir Reuters, Menteri Kesehatan Viktor Lyashko mengatakan pada pengarahan yang disiarkan di televisi negara tersebut bahwa varian Omicron belum terdeteksi di Ukraina.
"Wisatawan yang menghabiskan lebih dari tujuh hari di Republik Afrika Selatan, Republik Botswana, Zimbabwe, Namibia, Kerajaan Lesotho, Kerajaan Eswatini, dan Republik Mozambik harus menyelesaikan 14 hari isolasi mandiri," ungkapnya.
Baca juga: Cegah Varian Omicron, Ini Negara yang Dilarang Masuk Indonesia dan Aturan Perjalanan Internasional
Baca juga: Dokter Afrika Selatan yang Temukan Kasus Omicron Jelaskan Gejala Varian Ini, Lelah dan Nyeri Tubuh
Ia juga mengatakan bahwa daftar negara tersebut bisa saja segera bertambah.
Variant of Concern
Mengutip Al Jazeera, ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi sejumlah kecil varian, yang disebut B.1.1529, pada Selasa (23/11/2021), dalam sampel penelitian dari tanggal 14 hingga 16 November 2021.
Omicron ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) pada Jumat (25/11/2021) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena mutasinya yang mengkhawatirkan.
Langkah tersebut juga diambil karena ada bukti awal yang menunjukkan "peningkatan risiko infeksi ulang lewat varian ini".
Dilansir Guardian, varian Omicron awalnya disebut sebagai B.1.1.529.
WHO memberikan nama varian tersebut dengan huruf Yunani untuk menghindari labeling stigmatis agar tidak mengaitkan varian baru dengan lokasi ditemukan atau pertama kali terdeteksi.
Baca juga: Strain Omicron Mungkin Sudah Ada di AS, Dprediksi Akan Menyebar di Seluruh Wilayah
Varian B.1.1.529 diidentifikasi pada Selasa (23/11/2021) dan diklaim sebagai VOC karena tingginya jumlah mutasi, yang menyebabkan penurunan kekebalan (vaksin).
Omicron juga terkait dengan lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona di provinsi Gauteng, Afrika Selatan, daerah perkotaan yang berisi Pretoria dan Johannesburg, dalam dua minggu terakhir.
Kedua faktor ini menempatkannya dengan cepat di radar pemantau internasional.
Kepala penasihat medis untuk Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris menggambarkan varian itu sebagai "yang paling mengkhawatirkan yang pernah kami lihat ".
Baca juga: Hadapi Virus Corona Omicron, Jepang Lakukan Tindakan Pengetatan Karantina Selama 10 Hari