Wabah Covid-19 Menggila di Jerman, Warga yang Belum Vaksin Dilarang Nongkrong hingga Masuk Toko
Jerman melarang warganya yang belum divaksinasi untuk berkegiatan di luar rumah sebagai upaya melawan gelombang empat wabah Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Jerman melarang warganya yang belum divaksinasi untuk berkegiatan di luar rumah sebagai upaya melawan gelombang empat wabah Covid-19.
Hal itu diputuskan pemerintah Jerman dan para pemimpin dari 16 negara bagian pada Kamis (2/12/2021).
Dilansir BBC, Kanselir Angela Merkel, yang sebentar lagi akan digantikan, menyebut kebijakan ini sebagai tindakan "solidaritas nasional".
Sekarang, hanya warga yang sudah divaksin atau baru pulih dari Covid-19 yang boleh makan di restoran, nonton di bioskop, masuk wahana rekreasi, hingga pertokoan.
Sedangkan orang yang tidak divaksinasi dilarang mengakses semua tempat umum, kecuali supermarket dan apotek.
Baca juga: Cegah Omicron Merebak, Jerman Batasi Mobilitas Warga yang Tidak Vaksin
Baca juga: Kekurangan Perawat, Jerman Kejar Tenaga Kesehatan Sampai ke India
Di bawah pembatasan yang diperketat, orang yang tidak divaksinasi hanya boleh bertemu dua orang dari rumah tangga lain.
Bar dan klub malam harus ditutup di daerah dengan tingkat kejadian di atas 350 kasus per 100.000 orang selama satu minggu.
Negara juga akan membatasi jumlah orang di acara besar seperti pertandingan sepak bola.
Lebih lanjut, vaksinasi di Jerman akan diwajibkan mulai Februari mendatang.
Jerman tengah dilanda gelombang keempat yang cukup parah, dengan 338 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir.
Varian Omicron juga menambah kekhawatiran terkait penanganan wabah di negara ini.
Merkel mengatakan, rumah sakit sudah kehabisan ruang hingga pasien harus dipindahkan ke daerah lain demi bisa ditangani.
"Gelombang keempat harus dipatahkan dan ini belum tercapai."
"Mengingat situasinya, saya pikir tepat untuk mewajibkan vaksinasi," katanya.
Olaf Scholz, yang akan menggantikan Angela Merkel, mengaku mendukung langkah itu.
Sementara itu, Walikota Berlin Michael Müller mengatakan sebagian besar kasus Covid-19 terjadi pada orang yang tidak divaksinasi.
Beberapa negara bagian Jerman sudah menjalankan apa yang disebut kebijakan 2G, yang sekarang akan menjadi kebijakan nasional.
2G adalah singkatan dari genesen (pulih dalam enam bulan terakhir) atau geimpft (divaksinasi).
Meski vaksinasi mulai digiatkan, hanya 68,7% dari populasi di Jerman yang sudah mendapat suntikan ini, yang mana cukup rendah di Eropa Barat.
Baca juga: WHO Desak Asia Pasifik Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Omicron
Baca juga: Kasus Pertama Varian Omicron di Malaysia, Pasien Datang dari Afrika Selatan Transit di Singapura
Sejauh ini, varian Omicron telah menjangkiti belasan negara Eropa.
Sebagian besar kasus terkait dengan perjalanan ke negara-negara Afrika.
Menurut catatan Worldometers pada Jumat (3/12/2021), kasus Covid-19 Jerman totalnya 6.026.796.
Dengan jumlah ini, Jerman ada di urutan ke-9 dunia berdasarkan jumlah kasus sejak awal wabah Covid-19.
Sedangkan kematiannya sebanyak 102.909 secara total.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)