Orang Tua Tersangka Penembakan di Oxford High School Didakwa Pasal Pembunuhan Tidak Sengaja
orangtua pelaku penembakan di Oxford High School didakwa masing-masing dengan empat tuduhan pembunuhan tidak disengaja.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jennifer dan James Curmbley selaku orang tua tersangka penembakan di Oxford High School, yang menewaskan empat siswa pada Selasa sore (30/11/2021), didakwa masing-masing dengan empat tuduhan pembunuhan tidak disengaja.
Dilansir NPR, menurut jaksa langkah ini diperlukan untuk menekankan kelalaian karena menghilangkan kesempatan untuk mencegah insiden penembakan terjadi.
Orang tua Ethan Crumbley (15) diketahui membeli pistol yang digunakan sang anak sebagai hadiah Natal untuk putra mereka saat Black Friday.
Baca juga: Wanita 24 Tahun Didiagnosis Tumor Otak Berdarah, Sempat Diminta Hidup Seperti Biasa oleh Dokter
Baca juga: Siswa 15 Tahun Didakwa Pembunuhan dan Terorisme atas Penembakan di Oxford High School Michigan
"(Mereka) menyimpannya di tempat yang tidak semestinya," kata Jaksa Oakland County, Karen McDonald pada konferensi pers, Jumat siang (3/12/2021).
Orang tua Ethan sempat dipanggil ke sekolah pada Selasa pagi untuk membahas perilaku buruk sang anak.
McDonald mengungkapkan, baik Jennifer maupun James Curmbley tidak menyingung soal keberadaan senjata atau memberi tahu sekilah bahwa mereka baru saja membeli senjata untuk sang putra.
Setelah pertemuan pihak sekolah dan orang tua Ethan, siswa sekolah menengah itu diizinkan kembali ke kelas.
Baca juga: Hakim di Georgia dan Michigan Tolak Gugatan Trump
Baca juga: Hakim di Georgia dan Michigan Tolak Upaya Hukum Donald Trump Terkait Pelaksanaan Pilpres Amerika
Pihak berwenang mengatakan tak lama kemudian, Ethan melepaskan tembakan ke empat temannya dan melukai enam lainnya, di antaranya merupakan seorang guru.
Menurut McDonald tuduhan ini dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban indivisu yang terlibat dalam tragedi ini.
"Pemilik senjata memiliki tanggung jawab. Ketika mereka gagal menegakkan tanggung jawab, ada konsekuensi serius," tegas McDonald.
Setelah dakwaan diumumkan pada Jumat sore, otoritas kepolisian Michigan mengatakan saat ini tengah memburu Jennifer dan James Curmbley.
Kantor Sheriff Oakland County merilis foto pasangan itu beserta rincian kendaraan mereka dengan dibubuhi peringatan agar masyarakat bekerja sama menemukan mereka.
"Melarikan diri dan mengabaikan perwakilan hukum mereka tentu menambah bobot dakwaan," kata Sheriff Michael Bouchard dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pilpres AS: Joe Biden Menang di Michigan, Butuh 6 Electoral Votes Lagi untuk Kalahkan Donald Trump
Tidak melarikan diri
Daily Beast melaporkan, pengacara yang mewakili orang tua Ethan mengaku kliennya tidak melarikan diri, melainkan meninggalkan kota demi keselamatan mereka sendiri.
"Mereka kembali ke daerah itu untuk menerima dakwaan. Mereka tidak melarikan diri dari penegakan hukum meskipun ada komentar baru-baru ini dalam laporan media," kata pengacara Shannon Smith kepada situs tersebut.
Jika terbukti bersalah, Jennifer dan James Crumbley menghadapi hukuman 15 tahun penjara untuk setiap dakwaan.
Sementara itu, Ethan Crumbley didakwa dengan 24 kejahatan, termasuk empat pembunuhan dan satu terorisme.
Ditanya apakah jaksa sedang mempertimbangkan dakwaan terhadap pihak lain, termasuk pejabat sekolah yang mengizinkan Crumbley kembali ke kelas, McDonald menolak menjawab, hanya mengatakan bahwa "penyelidikan sedang berlangsung."
Baca juga: Bus Sekolah Polwan Kecelakaan di Pondok Aren, Tiga Luka Kena Serpihan Kaca di Wajah
Empat siswa yang telah meninggal :
Tate Myre (16), Hana St. Juliana (14), Madisyn Baldwin (17), dan Justin Shilling, (17).
Pihak berwenang tidak yakin ada siswa yang menjadi sasaran secara khusus.
"Kepemilikan senjata adalah hak. Dan dengan hak itu ada tanggung jawab besar," kata McDonald.
Ethan mengaku tidak bersalah untuk semua tuduhan.
Kedepannya, ia akan diadili sebagai orang dewasa dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Berita lain terkait dengan Penembakan di Michigan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)