Prancis akan Bekerja Sama dengan Arab Saudi untuk Selesaikan Krisis Lebanon
Prancis dan Arab Saudi akan bekerja sama untuk menyelesaikan pertikaian diplomatik dengan Lebanon.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Prancis dan Arab Saudi berkomitmen untuk menyelesaikan pertikaian diplomatik antara Riyadh dan Beirut.
Dilansir Al Jazeera, kedua negara telah mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati.
Itu menjadi sebuah isyarat penting dalam menyelesaikan krisis diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Riyadh dan Beirut.
Panggilan dilakukan pada hari Sabtu (4/12/2021), ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Arab Saudi setelah perjalanan ke Uni Emirat Arab dan Qatar.
Baca juga: Rektor UAI: Uni Emirat Arab Jalankan Soft Diplomacy Lewat Budaya dengan Indonesia
Baca juga: Macron: Prancis dan Eropa Akan Buka Misi di Afghanistan, Tapi Bukan Pengakuan Diplomatik
Kerajaan dan negara-negara Teluk lainnya menarik duta besar mereka dari Beirut bulan lalu.
Mereka mengecam seorang menteri pemerintah yang mengkritik perang yang dipimpin Saudi di Yaman.
Sementara, menteri telah mengundurkan diri pada hari Jumat (3/12/2021).
Macron mengatakan Riyadh telah berkomitmen untuk terlibat kembali secara finansial dalam jangka pendek.
“Oleh karena itu, kami sekarang akan bekerja dengan cara yang sangat konkret untuk menyatukan ini di antara kami berdua,” katanya.
Macron mengatakan, selama panggilan dengan Mikati, dia dan Raja Salman menyampaikan pesan yang jelas bahwa Arab Saudi dan Prancis ingin berkomitmen penuh.
“Kami ingin berkomitmen untuk mendukung rakyat Lebanon dan karena itu melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa perdagangan dan pembukaan kembali ekonomi dapat terjadi,” kata Macron.
“Kami juga ingin pemerintah (Lebanon) dapat bekerja secara normal dan karena itu (kami) bertemu sesegera mungkin, dan melakukan reformasi yang bermanfaat,” tambahnya.
Presiden Prancis menunjukkan Prancis dan Arab Saudi akan bekerja sama untuk menawarkan bantuan kemanusiaan yang penting ke Lebanon, yang menghadapi krisis ekonomi yang disebabkan oleh kegagalan dalam pemerintahan dan korupsi yang merajalela.
Mikati mengatakan panggilan teleponnya dengan Pangeran Salman dan Macron adalah langkah penting untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara di Teluk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.