Olaf Scholz Dilantik Jadi Kanselir Baru Jerman, Gantikan Angela Merkel
Secara resmi Olaf Scholz dilantik sebagai kanselir baru Jerman, mengambil alih kekuasaan Angela Merkel.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sosial Demokrat Olaf Scholz telah dilantik menjadi kanselir baru Jerman.
Secara resmi Scholz mengambil alih kekuasaan Angela Merkel, setelah 16 tahun sebagai pemimpin.
Dia berjanji akan melakukan semua yang dia bisa untuk bekerja menuju awal yang baru untuk Jerman, seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/12/2021).
Saat Merkel meninggalkan kanselir di Berlin, dia mengatakan kepada Scholz untuk melakukan tugas itu dengan sukacita.
Baca juga: Pelantikan Kanselir di Jerman: Bukan Ritual Kemegahan dan Kehormatan
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jerman Lockdown Warga yang Belum Vaksin
Scholz mengarahkan Demokrat Sosial untuk kemenangan pemilihan pada akhir September, memposisikan dirinya sebagai calon penerus karena ia memainkan peran kunci dalam pemerintahan Merkel sebagai wakil rektor.
Parlemen Jerman, Bundestag, mendukungnya sebagai kanselir dengan 395 suara berbanding 303.
Kemudian dia secara resmi ditunjuk sebagai kanselir federal kesembilan oleh Presiden Frank-Walter Steinmeier.
Setelah pemungutan suara di parlemen, dia ditanya oleh Presiden Bundestag Bärbel Bas apakah dia menerima penunjukan itu dan menjawab "ya".
Dia kemudian mengambil sumpah jabatan.
![Menteri Keuangan Jerman, Wakil kanselir dan kandidat Sosial Demokrat (SPD) untuk Kanselir Olaf Scholz menyampaikan pernyataan pers di markas besar partai di Berlin pada 27 September 2021, satu hari setelah pemilihan umum.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/olaf-scholz-menyampaikan-pernyataan-pers.jpg)
Sejak pemilihan, partai Scholz telah bekerja dengan Partai Hijau dan Demokrat Bebas dalam kesepakatan koalisi, yang akhirnya ditandatangani pada hari Selasa (7/12/2021).
Semua 16 menteri mengambil sumpah jabatan pada hari Rabu (8/12/2021), menjadi kabinet pertama Jerman yang memasukkan perempuan sebanyak laki-laki.
Pemerintah baru memiliki rencana ambisius untuk memerangi perubahan iklim dengan menghapus batu bara lebih awal dan berfokus pada energi terbarukan, tetapi prioritas awal mereka adalah mengatasi pandemi virus corona.
Sementara dikutip dari Al Jazeera, Merkel tidak lagi menjadi anggota parlemen.
Dia melihat dari kursi penonton saat parlemen melakukan pemungutan suara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.