WHO: Omicron Menyebar di 57 Negara, tapi Masih Terlalu Dini untuk Menyebut Varian Ini Lebih Menular
Varian Covid-19 Omicron kini telah ditemukan di 57 negara dan terus menyebar, tetapi belum dipastikan apakah varian ini lebih mudah menular.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Varian Covid-19 Omicron kini telah ditemukan di 57 negara dan terus menyebar dengan cepat di Afrika Selatan, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilansir The Guardian, Kamis (9/12/2021).
Namun demikian, laporan epidemiologi terbaru dari WHO mengatakan varian Delta masih dominan, terutama di Eropa dan AS.
Karena itu, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang dampak global dari varian Omicron.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa memperkirakan varian Omicron bisa menjadi varian dominan di Eropa dalam beberapa bulan.
Namun, untuk saat ini, varian Delta terus mendominasi, dan lebih banyak data diperlukan untuk menentukan tingkat penularan dan tingkat keparahan Omicron, kata WHO.
"Meskipun tampaknya ada bukti bahwa varian Omicron mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian lain yang beredar, belum diketahui apakah hal itu berpengaruh langsung dalam peningkatan penularan," kata WHO dalam laporannya.
Baca juga: WHO Minta Dunia Bertindak untuk Tekan Penyebaran Omicron
Baca juga: Pfizer-BioNTech Klaim Suntikan Booster Mampu Menangkal Omicron
Dari 899.935 sampel uji Covid-19 yang diurutkan dan diunggah ke database global Covid dalam 60 hari terakhir, 897.886 (99,8%) terkonfirmasi sebagai varian Delta, sedangkan 713 (0,1%) adalah Omicron.
Laporan WHO mengatakan Afrika Selatan melaporkan 62.021 kasus antara 29 November hingga 5 Desember – naik 111% dari minggu sebelumnya.
Negara itu juga mengalami peningkatan 82% dalam penerimaan pasien di rumah sakit karena Covid-19 selama seminggu hingga 4 Desember, atau 912 penerimaan dibandingkan dengan 502 pada minggu sebelumnya.
Namun belum diketahui berapa banyak kasus tersebut yang disebabkan oleh Omicron.
Omicron tampaknya menyebar dengan cepat di Afrika Selatan meskipun tingkat infeksi Covid-19 di masa lalu terbilang tinggi.
Perkiraan menunjukkan antara 60% dan 80% dari populasi sebelumnya telah terinfeksi.
Tingkat vaksinasi masih rendah, sekitar 35%.
Data masih terlalu terbatas untuk mengetahui dengan pasti apakah Omicron mengubah tingkat keparahan penyakit.