14 Tahun Lalu Anaknya Diculik, Orang Tua di China Rela Jual Properti untuk Mencari, Akhirnya Bertemu
Orang tua di China jual properti demi cari anaknya yang diculik sejak 14 tahun lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri asal China yang tidak pernah menyerah mencari putra mereka yang diculik 14 tahun lalu akhirnya bertemu kembali untuk pertama kalinya.
Menurut CNN, Sun Zhuo diculik pada 2007 ketika dia berusia 4 tahun, saat berada di kota Shenzhen.
Menurut rekaman CCTV, seseorang memberikan mainan kepada Sun dan mengajak anak itu pergi.
Sejak Sun diculik, kedua orang tuanya, Sun Haiyang sang ayah dan Peng Siying sang ibu, terus berharap mereka bisa bertemu putra mereka lagi.
Selama bertahun-tahun, pasangan itu mencari di hampir setiap wilayah China.
Baca juga: Inggris, AS, dan Australia Boikot Olimpiade Beijing 2022, China: Mereka akan Terima Konsekuensinya
Baca juga: Menlu AS dan China Ikut Berpartisipasi pada Bali Democracy Forum Ke-14
Mereka tak ragu menjual properti untuk mendanai upaya pencarian Sun.
Mereka bahkan menawarkan hadiah hingga $ 31.000 untuk setiap petunjuk demi membantu kembalinya Sun, CNN melaporkan, mengutip media pemerintah China.
"Saya siap untuk menghabiskan semua uang saya, dan bahkan meminjam uang," kata Haiyang kepada South China Morning Post dalam wawancara beberapa tahun lalu.
Pejuangan pasangan ini mencari anak mereka mengilhami film tentang perdagangan manusia tahun 2014 berjudul Dearest.
Dearest meraup lebih dari $50 juta di box office, menurut IMDb.
Baca juga: Ilmuwan China Klaim Temukan Antibodi Penetralisir Semua Varian Covid-19
Baca juga: China Protes Pengeboran dan Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara
Setelah lebih dari satu dekade menunggu, orang tua akhirnya dipertemukan kembali dengan Sun pada hari Senin (6/12/2021), menurut South China Morning Post.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi Sun, yang sekarang berusia 18 tahun, menggunakan tes DNA.
"Setelah 14 tahun dan 57 hari, dia sudah lebih tinggi dari ibunya.'
"Dia membawakan kami makanan khas lokal dari tempat dia tinggal sekarang," tulis Haiyang di media sosial setelah pertemuan tersebut, South China Morning Post melaporkan.
"Dia adalah Sun Zhuo yang kami semua cari selama ini..."
Baca juga: Dianggap Rasis ke WNA China, Olvah Alhamid Minta Maaf: Seharusnya Tidak Saya Lakukan
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Indonesia Naik 6,6 Persen, AS dan China Masih Jadi Pasar Utama
Sebuah video yang diposting di YouTube menunjukkan Haiyang menangis penuh kebahagiaan saat dia memeluk putranya untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.
Sementara itu, pihak berwenang telah menahan tersangka yang bernama Wu.
Ia menculik anak laki-laki itu dan menjualnya kepada pasangan di China Timur yang sudah memiliki dua anak perempuan, CNN dan South China Morning Post melaporkan.
Menurut CNN, Sun mengatakan dia akan tinggal bersama keluarga yang membesarkannya selama satu dekade terakhir karena dia sebelumnya tidak menyadari bahwa mereka bukan orang tua kandungnya.
Selain menculik Sun, Wu juga menculik satu anak lainnya.
Baca juga: Hikmahanto: Indonesia Tak Perlu Tanggapi Protes China Soal Pengeboran Minyak di Natuna Utara
Baca juga: AS dan Taiwan Khawatir, Presiden Terpilih Honduras Xiomara Castro Dukung China
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)