Ponsel Garake Jepang Mulai Berakhir 2022
Provider "KDDI au" akan mengakhiri komunikasi 3G pada akhir Maret tahun depan, dan meminta pengguna untuk beralih ke model yang mendukung 4G.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai tahun 2022 mendatang, perusahaan seluler besar di Jepang akan mengakhiri komunikasi 3G yang terutama digunakan di ponsel yang disebut "telepon berfitur" atau telepon lipat atau biasa disebut Garake.
Walaupun kuno, ponsel Garake masih populer hingga kini.
Banyak perusahaan mengatakan bahwa tidak sedikit masyarakat ingin menggunakan ponsel yang dapat dioperasikan dengan tombol seperti "ponsel berfitur" bahkan di 4G.
"Jadi mereka mencoba memenuhi permintaan dengan meluncurkan ponsel yang dapat dilipat namun juga bisa menggunakan 4G," papar seorang eksekutif perusahaan ponsel besar Jepang kepada Tribunnews.com, Senin (13/12/2021).
Dari jumlah tersebut, provider ponsel "KDDI au" akan mengakhiri komunikasi 3G pada akhir Maret tahun depan, dan meminta pengguna untuk beralih ke model yang mendukung 4G dan 5G.
"Mulai bulan ini, kami mulai menjual ponsel lipat baru yang mendukung 4G," kata dia.
Dirancang oleh Casio Computer, fitur ini meningkatkan fungsi tahan air dan daya tahan.
Sistem 4G dan 5G sebagian besar adalah ponsel cerdas.
Sedangkan ponsel lipat yang disebut "ponsel berfitur" yang dioperasikan dengan tombol digunakan tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga untuk lokasi pertanian dan konstruksi di mana mereka sering bekerja dengan sarung tangan.
Baca juga: Wanita Asal Asia Selatan Tuntut Polisi Jepang Ganti Rugi Rp 555 Juta
Di antara ponsel utama, Softbank telah memutuskan untuk mengakhiri pada Januari 2024 dan NTT DoCoMo telah memutuskan untuk mengakhiri pada Maret 2026.
Kedua perusahaan kemudian menjual ponsel yang dioperasikan dengan tombol yang kompatibel dengan 4G untuk memenuhi permintaan tersebut.
"Sementara smartphone menjadi lebih luas, kami mengantisipasi bahwa akan ada sejumlah permintaan untuk ponsel yang dapat dilipat ini di masa depan, dan masing-masing perusahaan berfokus pada penjualan," ujarnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.