Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boris Johnson: Inggris Laporkan Kematian Pertama Pasien Akibat Omicron

Boris Johnson mengatakan setidaknya satu orang meninggal di Inggris Raya, setelah tertular varian virus Corona jenis Omicron, Senin (13/12/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Boris Johnson: Inggris Laporkan Kematian Pertama Pasien Akibat Omicron
AFP/HOLLIE ADAMS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan setidaknya satu orang meninggal di Inggris Raya, setelah tertular varian virus Corona jenis Omicron, Senin (13/12/2021).

Sejak kasus Omicron pertama terdeteksi pada 27 November 2021, Johnson memberlakukan pembatasan lebih ketat pada Minggu (28/11/2021).

Melansir Reuters, Johnson memperingatkan bahwa varian tersebut dapat menembus pertahanan antibodi dari mereka yang menerima dua suntikan vaksin Covid-19.

Pemerintah Inggris tidak memberikan rincian tentang kematian.

Baca juga: Peluang Wakil Inggris Melesat di Liga Champions: MU & Liverpool Punya Kartu AS, Chelsea & City?

Baca juga: Bantu 1,8 Juta Pengungsi Afghanistan, Inggris Sumbang Rp 1,4 Triliun

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) (AFP/HOLLIE ADAMS)

Tidak jelas apakah pasien meninggal itu sudah divaksinasi atau memiliki komorbid yang mendasarinya.

"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Johnson kepada wartawan di pusat vaksinasi di London.

Ia menegaskan agar tidak mengentengkan penyebaran varian Omicron, mengingat kecepatannya menginfeksi populasi.

BERITA TERKAIT

Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid mengatakan varian itu sekarang menyumbang 44% dari infeksi di London.

Javid menyebut Omicron akan menjadi jenis virus Corona yang dominan di ibu kota dalam waktu 48 jam.

"Infeksi Omicron baru diperkirakan mencapai 200.000 per hari," kata Javid.

Baca juga: Hadapi Gelombang Omicron yang Cepat, Inggris Percepat Pemberian Vaksin Booster Jadi Akhir Bulan Ini

Baca juga: Israel akan Keluarkan Larangan Bepergian ke Inggris dan Denmark

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid (AFP)

Umur pasien berkisar 18-85 tahun

Sebelum kematian diumumkan, Inggris mengatakan 10 orang telah dirawat di rumah sakit dengan Omicron di berbagai bagian Inggris.

Usia mereka berkisar antara 18 hingga 85 tahun dan sebagian besar telah menerima dua dosis vaksinasi.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong pada akhir November, dapat mengatasi kekebalan mereka yang telah mendapatkan dua suntikan vaksin seperti AstraZeneca (AZN.L) atau Pfizer-BioNTech (PFE. N).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas