Inggris Hapus Semua Negara dari Daftar Merah Perjalanan Covid-19, Sebut Kurang Efektif
Inggris menghapus 11 negara dari daftar merah perjalanan Covid-19 mulai hari ini, Rabu (15/12/2021). Nigeria hingga Afrika Selatan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Inggris menghapus semua negara dari daftar merah perjalanan Covid-19 mulai hari ini, Rabu (15 /12/2021).
Negara pertama yang mendeteksi Omicron, Afrika Selatan telah masuk ke daftar merah Inggris pada November lalu.
Pada November, yang diizinkan masuk ke Inggris hanya warga negara atau penduduk Inggris yang kemudian harus dikarantina di sebuah hotel, dalam upaya untuk memperlambat penyebaran varian Omicron.
"Sekarang ada transmisi komunitas Omicron di Inggris dan Omicron telah menyebar begitu luas di seluruh dunia, daftar merah perjalanan sekarang kurang efektif dalam memperlambat serbuan Omicron dari luar negeri," kata Menteri Kesehatan, Sajid Javid, Selasa (14/12/2021), seperti dilansir dari CNA.
"Sementara kami akan mempertahankan langkah-langkah pengujian sementara untuk perjalanan internasional, kami akan menghapus semua 11 negara dari daftar merah perjalanan efektif mulai pukul 04.00 besok (Rabu) pagi," sambungnya.
Baca juga: Hasil Studi Ungkap Seberapa Efektif Vaksin Pfizer Melawan Omicron
Baca juga: WHO: Varian Omicron Menyebar pada Tingkat yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya
Inggris mewajibkan semua pelancong yang masuk melakukan PCR atau tes aliran lateral cepat maksimum 48 jam sebelum keberangkatan.
Sekretaris Transportasi, Grant Shapps, mengatakan langkah-langkah pengujian ini akan ditinjau pada minggu pertama Januari 2022 mendatang.
"Seperti biasa, kami tetap meninjau semua tindakan perjalanan kami dan kami dapat memberlakukan pembatasan baru jika diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat," katanya di Twitter.
Sebanyak 11 negara yang akan dihapus dari daftar, di antaranya Angola, Botswana, Eswantini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.
Kematian Pertama Kasus Omicron
Inggris melaporkan satu orang warganya telah meninggal akibat terpapar virus corona varian Omicron.
Karena ketakutan akan gelombang lain Covid-19 di negara itu, ratusan warga Inggris mengantre di pusat-pusat vaksin untuk mendapatkan suntikan booster.
“Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron,” kata Perdana Menteri Boris Johnson, Senin (13/12/2021), melansir Al Jazeera.
“Jadi saya pikir ini adalah versi virus yang lebih ringan, namun juga sesuatu yang perlu kita atur, dan mengenali kecepatan (persebaran) di mana ia lebih cepat menular melalui populasi," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.