Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa saat Peringati Kematian Ayahnya

Diketahui, Kim Jong Un menghimbau warganya untuk memperingati 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong Il.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa saat Peringati Kematian Ayahnya
STR / KCNA MELALUI KNS / AFP
Gambar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin (11/10/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). Kim mengingatkan pejabat untuk tidak minta diistimewakan 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melarang warganya untuk tertawa saat peringati kematian ayahnya.

Diketahui, Kim Jong Un mengimbau warganya untuk memperingati 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong Il.

Peringatan kematian tersebut dilakukan selama 11 hari.

Kim Jong Il menjadi pemimpin Korea Utara hingga tahun 2011.

Kemudian setelah ia meninggal, digantikan oleh putranya, pemimpin saat ini yaitu Kim Jong Un.

Baca juga: Profil Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara yang Idolakan Michael Jordan

Baca juga: Berita Foto : Peringatan Ulang Tahun Kesepuluh Kematian Kim Jong Il

Meskipun masa berkabung diadakan setiap tahun, akan tetapi lama waktunya berbeda.

Pemimpin Kim Il Sung hanya berlangsung seminggu.

BERITA TERKAIT

Sedangkan Kim Jong Il berlangsung selama 10 hari.

Hal tersebut dikarenakan merupakan peringatan ke 10 tahun.

Warga negara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum saat negara memperingati hidup dan prestasinya.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” Ujar penduduk Kota Sinuiju yang dikutip dari Radio Free Asia.

Baca juga: POPULER Internasional: Kapal Tenggelam di Perairan Johor Bahru | Adik Kim Il Sung Meninggal Dunia

Baca juga: Kim Jong Un Larang Rakyat Korea Utara Tertawa 11 Hari ke Depan, Ini Penyebabnya

Selain itu, warga juga dilarang untuk membeli keperluan bahan makanan.

"Dulu banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis," jelasnya.

"Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi, tambahnya.

Kemudian, warga tersebut juga mengatakan apabila terdapat anggota keluarga yang meninggal selama masa berkabung, tidak diperbolehkan menangis dengan kencang.

“Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus dibawa keluar setelah selesai," kata Dia.

Orang-orang yang hendak merayakan ulang tahunnya pun juga tidak diperbolehkan selama masa berkabung.

"Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri jika mereka jatuh dalam masa berkabung," tuturnya.

Sebelumnya, polisi juga dihimbau oleh pemerintah untuk waspada terhadap orang-orang yang tidak terlihat berduka

“Mulai hari pertama Desember, mereka akan memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung kolektif,” jelas warga Hwanghae.

Ia juga mengatakan, tugas polisi tersebut akan dilaksanakan selama satu bulan.

“Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali.”

Sementara itu, Perusahaan-perusahaan milik negara dan kelompok-kelompok masyarakat juga diperintahkan untuk menjaga orang-orang yang kelaparan selama masa berkabung.

“Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan,” jelas sumber tersebut kepada Radio Free Asia.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas