Komandan Tertinggi Taliban Pakistan Lolos dari Dugaan Serangan Drone ke Tempat Persembunyian
Komandan tertinggi Taliban Pakistan, Maulvi Faqir Mohammad, lolos dari serangan drone di sebuah tempat persembunyian di Afghanistan timur
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, PESHAWAR - Seorang pemimpin tertinggi Taliban Pakistan lolos tanpa cedera dari dugaan serangan pesawat tak berawak (drone) di sebuah rumah persembunyian di Afghanistan timur.
Taliban mengatakan Jumat (17/12/2021) bahwa serangan itu terjadi pada Kamis (16/12/2021) malam, seminggu setelah gagalnya gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah. Taliban menuduh Pakistan telah membunuh para pejuangnya.
TTP adalah sebuah gerakan terpisah, tetapi mempunyai asal-usul yang sama dengan Taliban yang kini menguasai Afghanistan.
TTP membuat Pakistan menghadapi masa kekerasan setelah dibentuk 2007.
Dua sumber TTP yang saat ini berada di Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa Maulvi Faqir Mohammad adalah target dari apa yang mereka gambarkan sebagai serangan pesawat tak berawak di sebuah kompleks di Desa Chawgam, di Provinsi Kunar Timur, yang berbatasan dengan Pakistan.
Baca juga: Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan
Baca juga: Hamid Karzai Mengaku “Mengundang” Taliban Memasuki Kabul Untuk Mencegah Kekacauan
"Maulvi Faqir Mohammad tidak hadir pada saat itu ... dua pejuang Tehreek-e-Taliban Pakistan terluka," kata sebuah sumber, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Disebutkan, kompleks itu digunakan sebagai pangkalan oleh para pejuang TTP dari Pakistan yang melintasi perbatasan dengan Afghanistan.
Mohammad ditangkap oleh pemerintahan Kabul sebelumnya yang didukung Amerika Serikat.
Ia dipenjara bertahun-tahun di penjara Bagram yang terkenal di Afghanistan.
Namun ia dibebaskan setelah Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus.
Baca juga: Islamabad Berupaya Padamkan Peningkatan Serangan Taliban Pakistan
Baca juga: Pakistan Minta Dunia Buka Blokir Aset Miliaran Dolar Milik Afganistan
Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan hari Kami situ.
Tetapi Pakistan dan AS sebelumnya telah menggunakan pesawat udara tak berawak untuk melakukan pembunuhan di wilayah tersebut.
Bilal Karimi, Juru Bicara Taliban Afghanistan, mengatakan kepada AFP dari Kabul bahwa serangan itu merupakan bahan peledak yang ditembakkan dari darat.
TTP hadir 14 tahun lalu dan pemerintahan Pakistan menganggap kelompok ini bertanggung jawab atas pembunuhan sekitar 70.000 orang.
Hari Kamis (16/12/2021) sebagai peringatan ketujuh pembantaian TTP terhadap sekitar 150 anak sekolah di Peshawar.
Baca juga: Taliban Kibarkan Bendera di Area Vital, Kuasai Perbatasan Afghanistan dan Pakistan
Baca juga: Dukungan untuk Taliban Afganistan Meningkat di Pakistan
Peristiwa ini mendorong tindakan keras militer pada 2014 yang menghancurkan gerakan itu dan memaksa para pejuangnya bersembunyi di Afghanistan.
Pakistan kini berusaha memadamkan kembalinya TTP setelah kemenangan Taliban di Afghanistan. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)