Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Negara Paling Berbahaya di Dunia 2022: Afghanistan Masuk Kategori Ekstrem, Indonesia Sedang

Sebuah studi baru mengungkapkan negara-negara paling berbahaya di dunia - dengan destinasi berisiko terendah semuanya berada di Eropa.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
zoom-in Daftar Negara Paling Berbahaya di Dunia 2022: Afghanistan Masuk Kategori Ekstrem, Indonesia Sedang
International SOS
Peta baru yang memperlihatkan negara-negara beserta tingkat risiko keamanan tertinggi telah dirilis. 

TRIBUNNEWS.COM - Peta baru yang memperlihatkan negara-negara beserta tingkat risiko keamanan tertinggi telah dirilis.

Dilansir Independent, peta tersebut dirilis oleh organisasi spesialis medis dan keamanan global International SOS.

International SOS menetapkan kategori setiap negara berdasarkan ancaman yang ditimbulkan oleh kekerasan politik (termasuk terorisme, pemberontakan, kerusuhan dan perang bermotif politik), kerusuhan sosial (termasuk kekerasan sektarian, komunal dan etnis) dan kekerasan serta kejahatan kecil.

Kekokohan infrastruktur transportasi, keadaan hubungan industrial, efektivitas layanan keamanan dan darurat dan kerentanan negara terhadap bencana alam juga diperhitungkan untuk menilai setiap negara.

Ada 5 kategori risiko yang ditetapkan International SOS, yaitu dari "Tidak Signifikan," "Rendah," "Sedang," "Tinggi," dan "Ekstrem."

Baca juga: 10 Negara Dengan Hutan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 8

Baca juga: 10 TRADISI Unik dan Menarik Perayaan Natal dari Berbagai Negara di Dunia

Peta baru yang memperlihatkan negara-negara beserta tingkat risiko keamanan tertinggi telah dirilis.
Peta baru yang memperlihatkan negara-negara beserta tingkat risiko keamanan tertinggi telah dirilis. (International SOS)
Berita Rekomendasi

Berdasarkan data per 18 Desember 2021, Libya, Suriah dan Afghanistan masuk di kategori "Ekstrem."

Sementara tingkat risiko terendah, "Tidak signifikan," hanya diberikan kepada tujuh negara.

Ketujuh negara itu semuanya di Eropa, yaitu Islandia, Denmark (dan wilayah otonomi Greenland), Norwegia, Finlandia, Swiss, Slovenia, dan Luksemburg.

Inggris dinilai berisiko "Rendah", sama seperti AS, Kanada dan Australia, dan lainnya.

Indonesia masuk kategori "Sedang," bersama dengan negara tetangga Filipina.

Indonesia masuk kategori
Indonesia masuk kategori "Sedang." (International SOS)

Negara-negara yang diberi label risiko tertinggi, "Ekstrem," terutama karena masalah keamanannya, sebagian besar berada di Afrika atau Timur Tengah.

Ada 14 destinasi dengan risiko "Ekstrem," yaitu Afghanistan, Yaman, Suriah, Libya, Mali, Somalia, Sudan Selatan dan Republik Afrika Tengah.

Mozambik, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Ukraina, Pakistan, Irak serta Mesir juga masuk kategori tersebut.

Baca juga: 10 Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali, Tel Aviv di Posisi Pertama, Kalahkan Paris dan Singapura

Peta terpisah juga menilai Dampak Perjalanan akibat Covid-19 dan Tingkat Risiko Medis.

Dampak Perjalanan Covid-19 dilihat berdasarkan dampak logistik penyakit dalam perjalanan ke lokasi tertentu.

Tempat-tempat yang memiliki persyaratan masuk lebih ketat menerima skor lebih tinggi.

Sedangkan Tingkat Risiko Medis berdasarkan berbagai risiko kesehatan dan faktor mitigasi.

Secara rinci, faktor yang dinilai adalah:

- kerumitan mengakses layanan kesehatan selama pandemi;

- penyakit menular;

- faktor lingkungan yang terkait dengan perubahan iklim;

- peringkat risiko keamanan;

- data evakuasi medis;

- standar pelayanan medis darurat;

- pelayanan medis rawat jalan dan rawat inap;

- akses ke perbekalan farmasi yang berkualitas; dan

- hambatan budaya, bahasa atau administratif.

Sejak tahun lalu, peringkat risiko perjalanan untuk ibu kota Haiti Port-au-Prince telah dinaikkan dari "Tinggi" ke "Ekstrem".

Peningkatan status tersebut mencerminkan memburuknya risiko yang ditimbulkan akibat aktivitas geng, termasuk risiko kejahatan langsung.

Sementara itu, di Malaysia, peringkat risiko untuk Johor Bahru (negara bagian Johor) telah diturunkan dari "Sedang" ke "Rendah" setelah peninjauan lingkungan keamanan secara menyeluruh.

Dilansir The Sun, Dr Neil Nerwich, Direktur Medis Grup di International SOS mengatakan: "Pada tahun 2022 kita menghadapi lingkungan ancaman berlapis."

"Memasuki tahun ketiga pandemi, sementara COVID-19 dan dampak dari lockdown terus menjadi pengganggu utama, risiko lain kembali mengemuka ketika perjalanan dilanjutkan."

Nerwichjuga mengatakan bahwa banyak pemerintah dan sistem perawatan kesehatan menghadapi "peningkatan ketegangan" karena Covid yang kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak masalah juga.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas