Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 300 Orang Dicurigai Terinfeksi Omicron di Kanagawa Jepang

Pihak prefektur telah mengatur fasilitas akomodasi untuk menunggu sementara hasil penelitian kepastian covid-19 strain Omicron dalam waktu dekat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lebih dari 300 Orang Dicurigai Terinfeksi Omicron di Kanagawa Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kantor Pemda Kanagawa, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak lebih dari 300 orang dicurigai telah terinfeksi Omicron di Prefektur Kanagawa Jepang.

Pihak prefektur telah mengatur fasilitas akomodasi untuk menunggu sementara hasil penelitian kepastian covid-19 strain Omicron dalam waktu dekat.

"Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan menganggap setiap orang yang telah terinfeksi strain Omicron atau yang berada di pesawat yang sama dengan orang yang diduga terinfeksi sebagai kontak dekat, telah meminta agar mereka menunggu di fasilitas akomodasi selama 14 hari setelah masuk Jepang. Dan yang berada di Prefektur Kanagawa per tanggal 17 Desember tercatat 336 orang terinfeksi corona," papar sumber Tribunnews.com dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, Jumat (17/12/2021).

Secara khusus, dari tanggal 16 hingga 17 Desember, sebanyak 242 orang baru ditargetkan untuk pengetesan lebih lanjut di markas penanggulangan krisis medis dari prefektur yang bertanggung jawab.

Staf pemda Kanagawa akan mengatur fasilitas akomodasi untuk menunggu dan mengirim orang-orang target ke fasilitas khusus apabila mereka terkena Omicron.

Baca juga: Seorang Pria yang Bekerja untuk Kamp Militer AS Hansen di Okinawa Jepang Terinfeksi Omicron

Karena jumlah orang yang ditargetkan jauh melebihi kapasitas dari dua fasilitas akomodasi yang telah disiapkan, prefektur telah memutuskan untuk mengizinkan orang-orang yang dapat menunggu di rumah mulai tanggal 17 Desember 2021.

BERITA TERKAIT

"Untuk kontak dekat, perlu dilakukan pengamatan kesehatan dan tes PCR, dan jika jumlahnya semakin meningkat, akan sulit untuk meresponsnya," ungkap Yoshino Yamada, Kepala Divisi Perawatan Medis Bencana, Markas Penanggulangan Krisis Medis Prefektur Kanagawa.

Menurut Yamada, tidak bisa dihindari untuk menunggu di rumah.

"Selain itu saya ingin menindaklanjuti dengan mengirimkan makanan dan alat tes ke rumah masing-masing dan pergi ke pusat kesehatan untuk tes lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas