Gara-gara Kebakaran di Osaka Jepang, Pesanan Tangga Darurat Meningkat 10 Kali Lipat
Setelah pembakaran klinik 17 Desember lalu di Osaka menewaskan 25 orang, pesanan tangga darurat meningkat 10 kali lipat di perusahaan Oriro Co.Ltd Jep
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah pembakaran klinik 17 Desember lalu di Osaka menewaskan 25 orang, pesanan tangga darurat meningkat 10 kali lipat di perusahaan Oriro Co.Ltd Jepang saat ini.
"Pesanan meningkat 10 kali lipat saat ini setelah banyak kejadian kebakaran di jepang belakangan ini, apalagi setelah melihat kebakaran di Osaka di mana 25 orang akhirnya meninggal dunia tak bisa ke luar darurat," ungkap sumber di perusahaan Oriro kemarin (21/12/2021).
Penjualan tangga darurat yang sederhana seharga 100.000 yen dengan berat cukup ringan seperti aluminium tapi dibuat dari logam khusus yang kuat menahan banyak orang.
Tangga darurat itu hanya sampai 3 lantau saja. Untuk 4 lantai ada terowongan kain khusus anti terbakar yang di dalamnya ada talinya untuk berpegangan dan kita bisa turun ke bawah dari dalam terowongan kain khusus tersebut dengan aman dari lantai 4 gedung.
Harganya 1 juta yen dan perlu waktu pemasangan sekitar satu bulan.
Banyaknya korban meningga dalam setiap kebakaran belakangan ini membuat Profesor Akihiko Hakugo dari Pusat Penelitian untuk Keselamatan dan Keamanan Perkotaan, Universitas Kobe meminta pemerintah kalau bis ameninjau ulang aturan pintu darurat yang ada.
"Banyak gedung kuno di Jepang dan sempit saat ini menyulitkan orang ke luar lewat pintu darurat. Olehkarena itu aturan harus diubah dengan menambahkan subsidi agar mereka dapat merombak lokasi pintu darurat lebih aman dan tanpa hambatan apabila keadaan darurat terjadi kebakaran," papar profesor Hakugo.
Kebakaran yang terjadi dilakukan tersangka Morio Tanimoto (61) yang masih dalam keadaan koma saat ini, dilakukan dengan menyulit 10 liter bensin di dalam klinik tersebut, sudah dipersiapkan sejak lama sesuai bukti kepolisian yang memperolehnya dari rumah tersangka.
Sampai saat ini karangan bunga masih berdatangan ke lokasi kejadian dan banyak orang berdoa di sana untuk para arwah yang meninggal dunia.
Diskusi tanggap darurat di jepang apabila terjadi bencana dan kebakaran dilakukan kelompok pecinta Jepang mula. Silakan gabung lewat email: info@tribun.in
Ayah dari Kepala klinik yang ikut meninggal pula Kotaro Nishizawa (49) masih dalam kesedihan mendalam hingga saat ini.
"Saya masih sangat sedih mengapa anak saya yang mesti meninggal dalam klinik tersebut, masih belum percaya rasanya," papar sang ayah kemarin (21/12/2021).
Sebanyak 25 orang dari 27 orang telah meninggal. Dua yang meninggal lainnya staf klinik tersbeut yaitu Yukie Hayashi (27) dan Mr. Saki Watanabe (27).