Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Paxlovid, Obat Covid-19 dari Pfizer, Bagaimana Cara Kerjanya?

Fakta-fakta Paxlovid, obat anti Covid-19 buatan Pfizer, dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian terkait Covid-19 hingga 89%.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
zoom-in Mengenal Paxlovid, Obat Covid-19 dari Pfizer, Bagaimana Cara Kerjanya?
Handout / Pfizer / AFP
Foto selebaran file ini diberikan kepada AFP pada 16 November 2021 dari Pfizer, menunjukkan pembuatan pil antivirus eksperimental Covid-19, Paxlovid, di dalam laboratoriumnya di Freiburg, Jerman 

Harapannya adalah bahwa obat antivirus baru seperti yang diproduksi Merck dan Pfizer akan virus corona ringan atau sedang dapat ditangani lebih cepat, sehingga mencegah berkembangnya penyakit yang dapat berujung perawatan di rumah sakit.

Perlombaan Obat-obat Covid-19

Foto selebaran ini diperoleh 26 Mei 2021, atas izin perusahaan Farmasi Merck, menunjukkan kapsul obat antivirus eksperimental Molnupiravir. Merck mengatakan pada 1 Oktober 2021, pihaknya akan meminta otorisasi di AS untuk molnupiravir untuk Covid-19, setelah pil tersebut menunjukkan
Foto selebaran ini diperoleh 26 Mei 2021, atas izin perusahaan Farmasi Merck, menunjukkan kapsul obat antivirus eksperimental Molnupiravir. (Handout / Merck & Co,Inc. / AFP)

Molnupiravir dari Merck, pil pertama yang disetujui untuk Covid-19, telah disebut-sebut sebagai terobosan potensial.

Penelitian menemukan obat itu dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian sekitar 50%.

Tetapi itu tidak berarti obat dari Pfizer tidak akan memiliki keunggulan di pasar.

Analisis sementara kemanjuran molnupiravir memang menjanjikan.

Tetapi pengurangan risiko dramatis yang dilaporkan oleh Pfizer menunjukkan bahwa pilnya juga dapat menjadi senjata melawan pandemi.

BERITA REKOMENDASI

Selain berpotensi lebih efektif, Paxlovid mungkin menghadapi lebih sedikit pertanyaan keamanan dibandingkan obat saingannya.

Beberapa ahli telah menyatakan keprihatinan bahwa mekanisme aksi molnupiravir untuk melawan Covid-19, yang meniru molekul RNA untuk menginduksi mutasi virus, juga dapat memperkenalkan mutasi berbahaya dalam DNA manusia.

Sedangkan Paxlovid, jenis antivirus berbeda yang dikenal sebagai protease inhibitor, tidak menunjukkan tanda-tanda "interaksi DNA mutagenik" seperti itu, kata Pfizer.

Baik pil Pfizer maupun Merck paling bermanfaat bila diberikan dalam rentang waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Namun, tidak semua upaya antivirus berhasil.


Pil antivirus Covid-19 yang dikembangkan bersama oleh Roche dan Atea Pharmaceuticals baru-baru ini gagal memenuhi titik akhir utamanya dalam uji coba Fase II.

Atea sejak itu mengumumkan kemitraan strategis antara perusahaan akan dihentikan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas