Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Jepang Sesalkan Tentara AS di Pangkalan Militer Okinawa Tidak Dicek Kesehatannya

Tentara meninggalkan AS menuju Jepang setelah September 2021 ternyata tidak dilakukan inspeksi kesehatan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menlu Jepang Sesalkan Tentara AS di Pangkalan Militer Okinawa Tidak Dicek Kesehatannya
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi dalam acara khusus di TV NHK, Minggu (19/12/2021). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi menyesalkan tidak dilakukannya inspeksi kesehatan terhadap tentara Amerika Serikat (AS) setelah tiba di Jepang.

Hal ini diungkapkan Menlu Yoshimasa Hayashi terkait penyebaran infeksi virus corona di pangkalan Korps Marinir AS di Okinawa.

"Saya sekali lagi menyatakan penyesalan yang mendalam kepada pihak AS dan meminta perhatian dan tindakan tegas serta tanggapan menyeluruh atas hal tersebut sesegera mungkin," papar Menlu Yoshimasa Hayashi, Jumat (24/12/2021).

Di seluruh pangkalan militer AS di Jepang, pengendalian infeksi Covid-19 telah dilonggarkan sejak September 2021 dan tentara meninggalkan AS menuju Jepang setelah September ternyata tidak dilakukan inspeksi kesehatan.

Camp Hansen militer AS di Okinawa, Jepang.
Camp Hansen militer AS di Okinawa, Jepang. (Foto NHK)

Di Camp Hansen, pangkalan Korps Marinir AS di Okinawa, klaster corona baru skala besar belum diperiksa ketika tentara milik AS meninggalkan Amerika Serikat, dan banyak orang yang terinfeksi.

Selain itu juga fakta bahwa isolasi virus tidak menyeluruh.

Baca juga: Seorang Pria yang Bekerja untuk Kamp Militer AS Hansen di Okinawa Jepang Terinfeksi Omicron

Berita Rekomendasi

Sehubungan dengan itu, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers pada tanggal 24 Desember ini, berdasarkan fakta bahwa vaksinasi telah berkembang di semua pangkalan militer AS di Jepang dan kini dalam penyelidikan lebih lanjut.

"Tindakan pengendalian infeksi telah diambil sejak September. Bahwa itu kemudian terlihat santai dan dipastikan bahwa para prajurit tidak diperiksa pada saat keberangkatan dari AS sangatlah disesalkan," tambahnya.

Setidaknya 6 orang dari pangkalan militer AS telah terinfeksi Omicron.

"Kemungkinan pasien lebih banyak dari jumlah tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (24/12/2021).

Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas