1.000 Pasukan Rusia Ikut Latihan Militer Memukul Mundur Serangan Musuh Terkait Ukraina
Rusia melakukan latihan militer di perbatasan barat untuk memukul mundur serangan udara besar-besaran terkait Ukraina
Editor: hasanah samhudi

Ancaman tindakan ekonomi muncul menyusul klaim dari media Barat dan politisi bahwa Moskow telah menempatkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, untuk meluncurkan serangan dalam waktu dekat.
Baca juga: Rusia Umumkan Latihan Militer Berskala Besar di Perbatasan Ukraina Telah Usai
Baca juga: Eropa Timur Memanas, NATO Pertimbangkan Kerahkan Pasukan ke Bulgaria dan Rumania
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa Rusia hanya memindahkan angkatan bersenjatanya di dalam wilayahnya dan bahwa laporan serangan tidak berdasar.
Peskov mengatakan, perluasan NATO yang mencakup mantan anggota Uni Soviet, termasuk Ukraina, adalah masalah hidup dan mati bagi Rusia.
Berbicara kepada televisi nasional pada hari Minggu (26/12/2021), Peskov menegaskan kembali sikap Moskow pada ekspansi NATO ke arah timur. Potensi naiknya bekas republik Soviet ke dalam aliansi tetap sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia.
“Ekspansi NATO ke negara-negara seperti Ukraina, mungkin negara-negara lain yang dulu berada di Uni Soviet ... ini sebenarnya masalah hidup dan mati bagi kami,” kata Peskov.
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin melontarkan gagasan tentang perjanjian keamanan komprehensif antara Rusia dan Barat.
Baca juga: Biden dan Putin Bertemu Secara Virtual Bahas Situasi Ukraina
Baca juga: Rusia Klaim Tangkap Tiga Mata-mata Ukraina, Rencanakan Lancarkan Serangan Ledakan
Ide tersebut telah terwujud menjadi dua draft dokumen, satu untuk AS dan satu lagi untuk blok NATO secara keseluruhan.
Kesepakatan yang diusulkan itu termasuk kesepakatan menghentikan ekspansi NATO ke arah timur.
Rusia bersikeras bahwa perjanjian semacam itu harus dibuat dalam bentuk tertulis yang mengikat secara hukum, menunjukkan bahwa janji-janji yang dibuat oleh Barat untuk tidak mendorong NATO ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet dilanggar.
“Selama dua dekade terakhir, bahkan lebih, kami telah secara konsisten tertipu, dan sebagai akibat dari penipuan ini kami sampai pada situasi di mana keamanan kami berada di bawah ancaman,” kata Peskov.
Jika gagasan jaminan keamanan diabaikan oleh Barat, Rusia berjanji untuk memberikan tanggapan “militer dan teknis” terhadap ekspansi NATO. (Tribunnews.com/Alarabiya/RussiaToday/Hasanah Samhudi)