Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi: Antibodi Varian Omicron Dapat Memblokir Infeksi Varian Delta

Studi di Afrika Selatan menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron mempunyai kekebalan lebih tinggi untuk melawan varian Delta yang parah

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Studi: Antibodi Varian Omicron Dapat Memblokir Infeksi Varian Delta
AFP/OSWALDO RIVAS
Seorang wanita menempelkan kata "Omicron" pada boneka buatan tangan bergambar varian Covid-19 Omicron di Managua, pada 27 Desember 2021. - Boneka-boneka tersebut dibakar pada tengah malam pada 31 Desember sebagai tradisi mengucapkan selamat tinggal pada tahun tua dan menyambut tahun baru. (Photo by OSWALDO RIVAS / AFP) 

Dilansir dari Channel News Asia, WHO mengatakan, Omicron berada di belakang lonjakan virus yang cepat di beberapa negara, termasuk di mana ia telah melampaui varian Delta yang sebelumnya dominan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 11 Persen Secara Global, WHO: Omicron Ada di Balik Lonjakan Kasus Infeksi

Baca juga: Penyebaran Omicron Membayangi Perayaan Tahun Baru di Eropa

"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian Omicron tetap sangat tinggi," kata WHO.

"Bukti yang konsisten menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta dengan waktu penggandaan dua hingga tiga hari dan peningkatan pesat dalam kejadian kasus terlihat di sejumlah negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, di mana itu telah menjadi varian yang dominan,” sebutnya.

"Tingkat pertumbuhan yang cepat kemungkinan merupakan kombinasi dari kemampuan menghindari kekebalan dan peningkatan transmisibilitas varian Omicron secara intrinsic," sebut WHO.

Namun, WHO menyoroti penurunan 29 persen dalam insiden kasus yang diamati di Afrika Selatan - negara yang pertama kali melaporkan varian tersebut ke WHO pada 24 November.

Data awal dari Inggris, Afrika Selatan dan Denmark  yang saat ini memiliki tingkat infeksi tertinggi di dunia per orang, kata WHO,  menunjukkan ada pengurangan risiko rawat inap untuk Omicron dibandingkan dengan Delta.

Baca juga: CDC AS Pangkas Waktu Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Jadi 5 Hari

Baca juga: CDC: Pandemi Berlanjut, AS Amati Lebih Banyak Kematian Akibat Covid-19 Tahun 2021 Ini

Namun, data lebih lanjut diperlukan untuk memahami keparahan Omicron dalam hal penanda klinis, termasuk penggunaan oksigen, ventilasi mekanis, dan kematian.

Berita Rekomendasi

Lebih banyak data juga diperlukan tentang bagaimana tingkat keparahan dapat dipengaruhi oleh infeksi atau vaksinasi Covid-19 sebelumnya.

“Diharapkan juga kortikosteroid dan penghambat reseptor interleukin 6 akan tetap efektif dalam pengelolaan pasien dengan penyakit parah,” kata WHO.

"Namun, data awal menunjukkan bahwa antibodi monoklonal mungkin kurang mampu menetralkan varian Omicron,” tambahnya. (Tribunnews.com/UPI/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas