Militer Korea Selatan Sebut Ada Orang Misterius yang Terobos Perbatasan ke Korea Utara
Militer Korea Selatan melaporkan ada orang tak dikenal yang menerobos perbatasan paling ketat ke Korea Utara, Minggu (2/1/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Militer Korea Selatan mengatakan ada orang tak dikenal yang melintasi perbatasan ke Korea Utara, Minggu (2/1/2022).
Korea Selatan sebelumnya telah melihat orang dengan peralatan pengawasan di bagian timur perbatasan, kemudian mengirim pasukan untuk menangkapnya pada Sabtu malam.
Tetapi pasukan gagal menemukan orang itu hingga peralatan pengintai mendeteksi ada orang yang melintasi perbatasan, kata perwira Kepala Staf Gabungan seperti dikutip AP News.
Korea Selatan mengirim pesan ke Korea Utara pada Minggu pagi untuk memastikan keselamatan orang tersebut.
Korea Utara belum menanggapi pesan itu, kata petugas yang meminta anonimitas mengutip peraturan departemen.
Baca juga: Kim Jong Un Mengaku Krisis Pangan Terjadi di Korea Utara: Kondisi yang Tidak Menguntungkan Tahun Ini
Baca juga: Tentara Korea Utara Wajib Menjaga Kim Jong Un Meski Nyawa Taruhannya
Korea Utara mengumumkan telah memutuskan untuk menempatkan prioritas utama pada pembatasan Covid-19 yang ketat di pertemuan partai yang berkuasa, Sabtu (1/1/2022).
Sehubungan dengan ketatnya pembatasan Covid-19 di Korea Utara, pada 2020, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menempatkan kota perbatasan di bawah penguncian (lockdown) total.
Aturan itu diberlakukan setelah seorang pembelot Korea Utara dengan gejala seperti Covid-19 menyelinap kembali ke rumah.
Belum diketahui nasib pembelot yang pernah tinggal di Korea Selatan itu.
Sementara itu, pada September 2020, Korea Utara menembak mati seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang ditemukan mengambang di perairan negara itu.
Korea Selatan menyebut Korea Utara telah memberlakukan aturan anti-virus yang ketat, di mana siapa pun yang melintasi perbatasan secara ilegal akan ditembak mati.
Informasi lebih lanjut, Korea Selatan dan Korea Utara telah dipisahkan oleh perbatasan paling bersenjata di dunia yang disebut Zona Demiliterisasi (DMZ).
Diperkirakan, 2 juta ranjau dibumbui di dalam dan di dekat DMZ sepanjang 248 kilometer dan lebar 4 kilometer.
Wilayah itu juga dijaga oleh pagar kawat berduri, perangkap tank, dan pasukan tempur di kedua sisinya.