Orang Tak Dikenal Lintasi Zona Demiliterisasi Korsel-Korut, Awalnya Panjat Pagar Berduri
iliter Korea Selatan pada Minggu (2/1/2022) mengatakan seorang tak dikenal telah melintasi perbatasan yang dijaga ketat Korea Selatan-Kora Utara.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Militer Korea Selatan pada Minggu (2/1/2022) mengatakan seorang tak dikenal telah melintasi perbatasan yang dijaga ketat Korea Selatan-Korea Utara.
"Orang itu terlihat di depan bagian timur Zona Demiliterisasi (DMZ) sekitar pukul 21.20 waktu setempat pada Sabtu (1/1/2022)," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Melansir CNN, JCS membeberkan pasukan telah dikirim ke wilayah tersebut.
Tetapi, mereka tidak dapat menemukan orang yang dimaksud.
Baca juga: Ketegangan Memuncak, Korea Utara Ancam Kerahkan Militer ke Zona Demiliterisasi
Baca juga: Memanas, Militer Korea Utara Bersiap Ubah Zona Demiliterisasi Jadi Benteng Pertahanan Hadapi Korsel
Pembelot itu melintasi Garis Demarkasi Militer ke Korea Utara sekitar pukul 22.40 waktu setempat.
Seorang pejabat militer mengatakan kamera keamanan sebelumnya telah menangkap orang yang memanjat pagar kawat berduri sekitar pukul 18:40, Sabtu (1/1/2022), tetapi penjaga yang bertugas CCTV melewatkannya.
Pejabat itu mengatakan mereka sedang bekerja untuk mengidentifikasi orang tersebut dan tidak diketahui apakah orang itu masih hidup.
"Kami mengirim pemberitahuan ke Korea Utara untuk melindungi rakyat kami kemarin dan belum ada tanggapan dari Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Boo Seung-chan, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Sesosok Pria Membelot dari Korea Selatan ke Korea Utara, Diduga Dulunya Pesenam Asal Korut
Baca juga: Peristiwa Langka, Warga Korea Selatan Membelot ke Korea Utara
"Tidak ada gerakan yang tidak biasa dari militer Korea Utara sehubungan dengan insiden hari Minggu," tambahnya.
Media pemerintah Korea Utara tidak melaporkan penyeberangan di atas DMZ semalam.
Baca juga: Kim Jong Un Sambut Tahun Baru, Bicara Krisis Pangan dan Kondisi Ekonomi
Kim Jong Un Bahas Krisis Makanan di Negaranya
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengakhiri tahun 2021 dengan berpidato soal pembangunan ekonomi hingga seragam sekolah, alih-alih membahas nuklir atau Amerika Serikat.
Demikian dilaporkan Reuters, menurut ringkasan media pemerintah Korea Utara pada Sabtu (1/1/2022).
Di tahun 2022, kata Kim Jong Un, Korea Utara akan mulai membangun ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang akan menghadapi "perjuangan hidup dan mati yang hebat".
Pidato ini disampaikan Kim di akhir Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK), pada Jumat (31/12/2021).
Baca juga: Kim Jong Un Sambut Tahun Baru, Bicara Krisis Pangan dan Kondisi Ekonomi
Baca juga: Korea Utara Gelar Rapat Paripurna, Tandai 10 Tahun Berkuasanya Kim Jong Un
Padahal di hari-hari mendekati tahun baru sebelumnya, Kim selalu mengumumkan kebijakan utamanya termasuk membahas hubungan dengan Korea Selatan dan AS.
Namun menurut ringkasan pidato yang diterbitkan media pemerintah Korut pada akhir tahun 2021 ini, Kim Jong Un tidak menyebutkan AS secara spesifik.
Pidato itu hanya menuliskan adanya diskusi soal hubungan antar-Korea dan "urusan luar".
Pidato Kim menyambut 2022 ini didominasi masalah domestik dari rencana pembangunan pedesaan hingga pola makan masyarakat, seragam sekolah, dan kebutuhan untuk menindak "praktik non-sosialis."
Berita lain terkait Zona Demiliterisasi
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)