Pembelot yang Kembali ke Korea Utara Disebut Hidup Miskin saat di Korea Selatan
Seorang pejabat militer mengatakan pembelot yang kembali ke Korea Utara hidup miskin saat berada di Korea Selatan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Orang tak dikenal yang melintasi perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara pekan lalu, dipastikan adalah seorang pembelot.
Pejabat militer Korea Selatan mengatakan, pembelot yang kembali ke Korea Utara itu adalah seorang pria yang berusia 30-an tahun.
Pembelot itu telah menyebrang ke Korea Selatan lebih dari setahun yang lalu.
Pembelot itu disebut hidup miskin saat bekerja sebagai petugas kebersihan di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
"Saya akan mengatakan dia (pembelot) diklasifikasikan sebagai kelas bawah, nyaris tidak mencari nafkah," kata pejabat itu sebagaimana dikutip Aljazeera.
Baca juga: Orang Tak Dikenal Lintasi Zona Demiliterisasi Korsel-Korut, Awalnya Panjat Pagar Berduri
Baca juga: Sesosok Pria Membelot dari Korea Selatan ke Korea Utara, Diduga Dulunya Pesenam Asal Korut
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kemudian menepis kekhawatiran bahwa pembelot itu bisa jadi seorang mata-mata.
Sebab menurutnya, pembelot itu tidak memiliki pekerjaan yang akan memberi akses ke informasi sensitif.
Adapun saat di Korea Selatan, kantor berita Yonhap sempat memberitakan kehidupan pembelot itu.
Polisi di distrik Nowon, Seoul utara memberikan perlindungan keamanan dan perawatan kepadanya.
Pada Juni, polisi mengungkapkan kekhawatiran atas kemungkinan dia kembali ke Korea Utara.
Tetapi dikatakan tidak ada tindakan yang diambil karena kurangnya bukti nyata.
Sementara itu, berita tentang pembelot yang kembali ke Korea Utara telah meningkatkan perdebatan baru di Korea Selatan.
Warga mempertanyakan bagaimana para pembelot tersebut diperlakukan di negara itu dan apakah mereka menerima dukungan yang memadai setelah melakukan perjalanan berbahaya dari Utara ke Selatan.
Seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Seoul yang menangani urusan lintas batas mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka yang kembali telah menerima dukungan pemerintah untuk keselamatan pribadi, perumahan, perawatan medis, dan pekerjaan.