Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capres Korsel Janji Masalah Rambut Rontok Ditanggung Asuransi, Lawan Politiknya Meradang

Kandidat presiden Korsel, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Capres Korsel Janji Masalah Rambut Rontok Ditanggung Asuransi, Lawan Politiknya Meradang
Straits Times via Kompas TV
Kandidat presiden di Korea Selatan, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik. 

TRIBUNNEWS.COM - Kandidat presiden di Korea Selatan, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik.

Dilansir The Guardian, proposal Lee, kader dari Partai Demokrat ini banyak mendapat dukungan warga yang menderita kebotakan.

Namun di sisi lain, Lee juga mendapatkan hujatan dari lawan politiknya bahkan idenya disebut cuma untuk memenangkan suara.

Lee mengatakan, hampir 10 juta orang menderita kerontokan rambut.

Kebanyakan dari penderita, berusaha mengobatinya dengan obat-obatan dari luar negeri atau obat prostat sebagai alternatif yang murah.

Baca juga: Sekretaris Kabinet Jepang Kritik Keras Peluncuran Peluru Kendali Korea Utara

Baca juga: Transplantasi Rambut: Jenis, Efek Samping hingga Penyebab Kerontokan Rambut

Kandidat presiden di Korea Selatan, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik.
Kandidat presiden di Korea Selatan, Lee Jae-myung, menggegerkan publik karena idenya soal perawatan rambut rontok harus didanai asuransi kesehatan publik. (Straits Times via Kompas TV)

Hal ini disebabkan biaya pengobatan kerontokan rambut yang tinggi.

Para Rabu (5/1/2022), politisi Demokrat ini mengatakan kepada pers bahwa perawatan kerontokan rambut harus ditanggung program asuransi kesehatan nasional.

Berita Rekomendasi

"Tolong, beri tahu kami apa yang membuat Anda tidak nyaman atas perawatan rambut rontok dan apa yang harus tercermin dalam kebijakan," tulisnya di Facebook.

"Saya akan menyajikan kebijakan yang sempurna tentang perawatan rambut rontok."

Usulan unik dari Lee ini langsung dibanjiri dukungan di media sosial.

Bahkan partai yang menaungi Lee juga mengatur pertemuan dengan para pendukungnya yang mengalami masalah kerontokan, pada Rabu lalu.

Seorang ibu dua anak, Jeong Da-eun, dalam pertemuan itu mengaku tidak mampu lagi membayar biaya perawatan kerontokan senilai 4 juta won (Rp47,7 juta) selama enam bulan.

Akhirnya dia beralih ke sampo dan makanan yang sehat untuk menanggulagi kerontokan rambutnya.

Namun janji Lee ini disambut kritikan pedas dari oposisi.

Lee juga dinilai sebagai seorang populis dengan ide unik tersebut.

Ahn Cheol-soo, seorang kandidat oposisi yang sebelumnya adalah seorang dokter dan taipan perangkat lunak, menilai proposal Lee tidak bertanggung jawab.

Dia sendiri berjanji akan memotong harga obat generik dan mendanai pengembangan pengobatan baru jika terpilih.

"(Gagasan Lee) mungkin tampak sebagai langkah penting bagi banyak orang yang mengkhawatirkan kerontokan rambut mereka, tetapi itu tidak lain adalah populisme yang serius, mengingat hal itu akan memperburuk stabilitas keuangan program asuransi negara," kata surat kabar konservatif, Munhwa Ilbo, dalam sebuah redaksi pada Kamis.

Lee Sang-ee, seorang profesor di sekolah kedokteran Universitas Nasional Jeju, mengatakan asuransi kesehatan nasional bakal goyah jika ratusan miliar won dialokasikan untuk menanggung perawatan kebotakan.

Sebab, asuransi ini dirancang untuk membantu pasien dengan penyakit serius.

Tidak ada data resmi tentang berapa banyak orang Korea Selatan yang menderita kerontokan rambut.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (THINKSTOCKPHOTOS)

Baca juga: KABAR DUKA Aktris Korea Kim Mi Soo Meninggal Tiba-tiba, Lawan Main Jisoo BLACKPINK di Snowdrop

Baca juga: Kisah Saiful, Tukang Pangkas Rambut Langganan Menteri Agama, Kaget Dikasih Tahu Sang Ajudan

Layanan Jaminan Kesehatan Nasional hanya memberikan penghitungan tahunan orang yang telah menerima perawatan di rumah sakit, yaitu sekitar 230.000 pasien pada tahun 2020.

Lee Jae-myung mengatakan bahwa cakupan rambut rontok diperlukan dari aspek "kelengkapan tubuh" dan pihaknya sedang mempelajari potensi dampak keuangannya.

Sejak usulan ini muncul dalam kampanye pada awal pekan ini, isu kerontokan rambut menjadi topik hangat menjelang pemilihan presiden Korea Selatan bulan Maret nanti.

Ini lantaran pada pilpres sebelumnya, rata-rata para capres membahas soal program nuklir Korut, relasi dengan AS, skandal, dan masalah ekonomi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas