Pemerintah Jepang Berencana Subsidi Hotel Terbengkalai Hingga 100 Juta Yen
Selama ini banyak hotel kosong tak terawat sehingga tampak menyeramkan dan sering disebut sebagai 'rumah hantu'.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang berencana untuk membangun kembali hotel-hotel yang terbengkalai dan tidak terawat.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah dikabarkan akan memberikan subsidi hingga 100 juta yen untuk setiap lokasi hotel.
Selama ini banyak hotel kosong tak terawat sehingga tampak menyeramkan dan sering disebut sebagai 'rumah hantu'.
"Gerakan aktif untuk memanfaatkan bekas situs seperti hotel yang ditinggalkan setelah penutupan bisnis di kawasan wisata pada tahun ini," ungkap sumber Tribunnews.com, pekan lalu.
Badan Pariwisata Jepang telah memulai penawaran umum sistem mensubsidi setengah dari biaya pemindahan kepada pemerintah daerah dan bisnis dengan syarat bahwa situs tersebut dapat memanfaatkan dengan baik subsidi hingga 100 juta yen yang akan diberikan kepadanya.
Pembongkaran diharapkan akan selesai di 34 lokasi secara nasional pada akhir Februari 2022.
Tempat pemandian dan fasilitas luar ruangan akan dibangun di lokasi, dan lanskap kemungkinan akan meningkat.
"Dukungan tidak akan berarti apa-apa jika situs tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh yang bersangkutan. Bisnis dan pemerintah daerah diharuskan merencanakan revitalisasi seluruh wilayah secara komprehensif. Kalau tidak bantuan tersebut akan mubazir," ungkap Associate Professor (kebijakan ekonomi) dari Universitas Meij, Yasuyuki Iida baru-baru ini.
Baca juga: Nelayan Jepang Kazuo Kikuchi Kaya Mendadak, Ikan Tuna Tangkapannya Terjual Lebih dari Rp 2 Miliar
Di Ishidangai, misalnya, yang dikenal sebagai simbol Ikaho Onsen (Kota Shibukawa, Prefektur Gunma), ada sebuah bangunan "Hotel Daun Musim Gugur" (Hotel Koyo) yang ditutup sekitar 10 tahun yang lalu karena efek stagnasi ekonomi.
Kebakaran terjadi di gedung 8 lantai beton bertulang berusia 50 tahun pada September 2020, dan turis mengatakan bahwa itu "berbahaya" dan "merusak lanskap."
Oleh karena itu hotel tersebut rencananya akan diruntuhkan pada musim dingin tahun ini.
Di bawah sistem subsidi, pemerintah daerah dan perusahaan yang terlibat dalam pariwisata merumuskan rencana penggunaan situs, dan pemilik tanah dan bangunan menerima subsidi.
Dalam kasus Hotel Daun Musim Gugur (Hotel Koyo) tersebut, Kota Shibukawa mengajukan permohonan, dan pemerintah mensubsidi setengah dari biaya pemindahan sekitar 60 juta yen.
Fasilitas pemandian wisata sehari akan didirikan di lokasi.