Rekam Jejak Milisi Houthi yang Dikabarkan Sandera ABK WNI asal Makassar di Kapal Berbendera UEA
Seorang warga Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kargo berbendera UEA diduga menjadi korban penyanderaan milisi Houthi di Yaman.
Editor: Malvyandie Haryadi
![Rekam Jejak Milisi Houthi yang Dikabarkan Sandera ABK WNI asal Makassar di Kapal Berbendera UEA](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/foto-militan-houthi-memegang-senjata.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kargo berbendera UEA diduga menjadi korban penyanderaan milisi Houthi di Yaman.
"Iya betul, ada awak kapal ABK Indonesia yang ikut disandera di kapal kargo tersebut,"ungkap pendiri Perkumpulan Ahli Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (AKKMI), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa SSiT., M. Mar. saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (10/1/2022) pagi.
Berdasar tayangan Youtube di saluran Radarekspres, Sabtu (8/01/2022), disebutkan, ABK Indonesia yang ikut tersandera di kapal tersebut merupakan warga Makassar.
Istri ABK tersebut, Sri Rahayu, mengungkapkan harapannya kepada pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo untuk dapat membantu pembebasan suaminya.
Baca juga: Militan Houthi Yaman Sita Kapal UEA, Diduga Bawa Persediaan Militer
Dalam tayangan tersebut pihak humas Serikat Pelaut Sulawesi Selatan juga meminta perhatian serius pemerintah.
![Sri Rahayu, istri Surya Hidayat Pratama, Chief Officer di kapal kargo Rwabee milik Uni Emirat Arab (UEA) yang dibajak pemberontak Houthi Yaman di Laut Merah, Minggu (2/1/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sri-rahayu.jpg)
Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa SSiT., M. Mar. mengungkapkan keprihatinan dengan peristiwa yang menimpa pelaut Indonesia tersebut.
Baca juga: Koalisi Pimpinan Saudi Serang Kamp Militan Houthi di Ibu Kota Sanaa
Karena itu dia menyerukan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk membantu pembebasan awak kapal Indonesia tersebut.
"Saya mendesak agar pihak-pihak yang memiliki otoritas agar bisa membuka jalur diplomasi yang dibutuhkan, agar bisa menyelamatkan warga Indonesia yang disandera," ujarnya.
"Saya sangat mendukung langkah yang diambil oleh Serikat Pelaut Sulawesi Selatan (SPSS) yang telah berusaha menghubungi pihak KBRI di negara UEA.
Baca juga: Pasukan Saudi Cegat dan Hancurkan Drone Bunuh Diri Houthi Yaman
"Langkah SPSS memberi angin segar bagi kepedulian untuk para pelaut dan keluarga tentunya, " kata Capt. Hakeng di Jakarta, Senin (10/01/2022).
Capt. Hakeng menekankan, negara melindungi warga negaranya yang berada di luar negeri termasuk terkait dengan tindak pelanggaran keadilan internasional ataupun peristiwa kejahatan yang menimpa warga negara.
![Penbajakan kapal Rwabee](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penbajakan-kapal-rwabee.jpg)
Begitu juga dengan tanggung jawab Negara yang melindungi warga negara asing di negara Indonesia.
"Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Kemenaker, Kepolisian, TNI AL, Persatuan Pelaut Nasional dan Internasional dapat berkoordinasi dengan pihak keamanan di sana," ujar Capt.Hakeng.
Siapa sebenarnya Milisi Houthi?