Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Rekomendasikan Baricitinib dan Kortikosteroid Sebagai Obat Baru Covid-19

WHO memberikan rekomendasi dua obat baru Covid-19 yakni Baricitinib dan kortikosteroid. Terbukti meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in WHO Rekomendasikan Baricitinib dan Kortikosteroid Sebagai Obat Baru Covid-19
net/google
Ilustrasi obat. WHO rekomendasikan dua obat baru untuk perawatan Covid-19, yakni Baricitinib dan kortikosteroid. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi dua obat baru untuk perawatan Covid-19.

Rekomendasi pengobatan baru datang ketika pandemi menyebar semakin cepat di seluruh dunia.

Lebih dari 15 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO dalam seminggu terakhir.

Setelah varian Delta, kini dunia sedang dibuat khawatir oleh varian Omicron.

Seperti diketahui, varian Omicron yang lebih menular dan memicu lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Biden Gandakan Alat Tes Covid Gratis dan Kerahkan Nakes ke 6 Negara Bagian yang Hadapi Kasus Omicron

Baca juga: Dirjen WHO Sebut Varian Omicron Bisa Jadi Virus Berbahaya, Terutama Bagi Mereka yang Tidak Divaksin

Kedua obat baru rekomendasi WHO yakni Baricitinib dan Kortikosteroid.

Panel ahli internasional badan PBB dalam Jurnal Medis yang diterbitkan oleh Inggris pada Jumat (14/1/2022) menyebutkan, obat baricitinib, yang juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, sangat dianjurkan untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis.

Berita Rekomendasi

Baricitinib dikombinasikan dengan Kortikosteroid.

Dilansir Al Jazeera, obat tersebut mengurangi kebutuhan akan ventilasi dan telah terbukti meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup tanpa tanda-tanda peningkatan reaksi yang merugikan. 

Mereka juga memberikan rekomendasi bersyarat untuk sotrovimab, pengobatan antibodi monoklonal eksperimental, bagi mereka dengan Covid-19 yang tidak parah tetapi dengan risiko masuk rumah sakit yang sangat tinggi.

Antibodi monoklonal adalah senyawa yang dibuat di laboratorium yang meniru mekanisme pertahanan alami tubuh.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada bukti baru dari tujuh uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 pasien dengan kasus Covid-19 yang tidak parah, parah, dan kritis.

“Panduan menambah rekomendasi sebelumnya untuk penggunaan penghambat reseptor interleukin-6 dan Kortikosteroid sistemik untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis."

"Rekomendasi bersyarat untuk penggunaan casirivimab-imdevimab (pengobatan antibodi monoklonal lain) pada pasien tertentu; dan menentang penggunaan plasma konvalesen, ivermectin dan hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas