Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Uji Coba Ketiga dalam 2 Pekan

Korea Utara menembakkan sedikitnya dua rudal balistik, hanya beberapa jam setelah mengkritik AS soal sanksi baru atas peluncuran roket sebelumnya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Uji Coba Ketiga dalam 2 Pekan
AFP/JUNG YEON-JE
Seorang tentara Korea Selatan berjalan melewati layar berita televisi yang menunjukkan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 5 Januari 2022, setelah Korea Utara menembakkan apa yang tampak seperti rudal balistik ke laut lepas pantai timurnya militer Korsel. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menembakkan sedikitnya dua rudal balistik, hanya beberapa jam setelah mengkritik Amerika Serikat soal sanksi baru atas peluncuran roket sebelumnya.

Peluncuran yang dilakukan pada Jumat (14/1/2022) merupakan uji coba ketiga dalam dua pekan belakangan.

Mengutip Al Jazeera, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menduga Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM).

Rudal itu diduga diluncurkan ke arah timur dari Provinsi Pyongyang utara, tepatnya di pantai barat Korea Utara.

Baca juga: Geram Atas Sanksi Baru AS, Korut Tembakkan Dua Rudal Lagi

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Korea Utara Setelah Uji Coba Rudal

Seorang pria berjalan melewati layar televisi yang menunjukkan siaran berita dengan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 11 Januari 2022, setelah Korea Utara menembakkan
Seorang pria berjalan melewati layar televisi yang menunjukkan siaran berita dengan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 11 Januari 2022, setelah Korea Utara menembakkan "rudal balistik yang dicurigai" ke laut, militer Korea Selatan kata, kurang dari seminggu setelah Pyongyang melaporkan uji coba rudal hipersonik. (AFP/ANTHONY WALLACE)

Kedua rudal tersebut menempuh jarak sekitar 430 kilometer (267 mil) hingga ketinggian maksimum 36 kilometer (22 mil), menurut kepala gabungan Korea Selatan.

Penjaga pantai Jepang juga melaporkan Korea Utara menembakkan apa yang bisa menjadi rudal balistik.

"Aktivitas militer Korea Utara yang sedang berlangsung, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan Jepang dan kawasan, dan merupakan keprihatinan serius bagi semua masyarakat internasional,” kata Hirokazu Matsuno, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang.

Berita Rekomendasi

Kim Dong-yup, mantan perwira angkatan laut Korea Selatan yang mengajar di Universitas Kyungnam Seoul mengatakan, Korea Utara bisa saja menembakkan SRBM yang sebelumnya dikerahkan, seperti KN-23 atau KN-24.

Baca juga: Amerika Serikat Sanksi Enam Warga Korea Utara Setelah Uji Coba Rudal Hipersonik

Jika peluncuran tersebut dikonfirmasi, itu akan menjadi yang ketiga sejak 5 Januari, ketika Pyongyang meluncurkan rudal hipersonik.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengamati uji coba kedua rudal hipersonik pada Selasa kemarin, pertama kali ia muncul pada peluncuran dalam hampir dua tahun.

Baca juga: Di Bawah Pengawasan Kim Jong Un, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik

Gambar ini diambil pada 11 Januari 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 Januari 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati apa yang dikatakan media pemerintah tentang uji tembak rudal hipersonik yang dilakukan oleh Akademi Pertahanan Ilmu DPRK di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP)
Gambar ini diambil pada 11 Januari 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 Januari 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati apa yang dikatakan media pemerintah tentang uji tembak rudal hipersonik yang dilakukan oleh Akademi Pertahanan Ilmu DPRK di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP) (AFP/STR)

Kecaman internasional

Senjata hipersonik bergerak lebih cepat dan lebih dapat bermanuver daripada rudal konvensional dan sedang dikembangkan oleh China, Rusia, dan Amerika Serikat.

Inggris mengutuk uji coba rudal balistik tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah ancaman bagi perdamaian regional dan mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut.

"Sangat penting bahwa sanksi yang menargetkan pengembangan senjata ilegal DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) tetap berlaku sementara programnya ada," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris .

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas