Seorang Pemuda Serang Para Peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Jepang, 3 Siswa Terluka
Pemuda itu memiliki setidaknya 3 liter cairan yang mudah terbakar, dua bilah pisau dan sebuah gergaji.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pemuda berusia 17 tahun dari Nagoya ditangkap polisi karena melakukan percobaan pembunuhan terhadap 3 orang calon mahasiswa yang hendak mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di Jepang, Sabtu (15/1/2022).
"Saya memang berpikir dan berencana mati untuk membunuh orang jika saya tidak bisa menjadi dokter karena nilai saya tidak meningkat," ungkap pemuda itu yang diungkapkan kepada penyidik kepolisian, Sabtu (15/1/2022).
Pemuda itu ditangkap dengan barang bukti sebilah pisau sepanjang 12 cm.
Dia membuat bom molotov sendiri dan memiliki banyak barang, seperti gergaji dan cairan yang mudah terbakar di dalam tasnya.
Pemuda usia 17 tahun yang masih duduk di SMA kelas kedua di Nagoya ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan dalam kasus di mana tiga peserta ujian ditikam di jalan dekat kampus Universitas Tokyo, Bunkyoku.
Pemuda itu memiliki setidaknya 3 liter cairan yang mudah terbakar, dua bilah pisau dan sebuah gergaji.
Baca juga: Hari Ini 530.367 Peserta Ikut Seleksi Masuk Perguruan Tinggi di Jepang
Demikian pula, di jalan dekat lokasi, ada sesuatu seperti botol api yang dibuat dengan menggabungkan tiga botol minuman energi, tampak seperti pembuatan bom molotov serta korek api.
Pemuda itu juga mengatakan bahwa dia telah membakar sesuatu di stasiun di dekat Universitas Tokyo (Todai mae eki) sebelum kejadian sekitar jam 08,30 pagi kemarin.
Laporan bahwa "sebatang kayu terbakar" di Stasiun Todaimae di Jalur Tokyo Metro Namboku, dan api dapat dipadamkan sekitar satu jam kemudian.
Staf stasiun juga mengkonfirmasi bahwa sesuatu seperti petasan atau agen pengapian ditaburkan di dekat gerbang tiket kereta.
Peristiwa itu terjadi di trotoar depan gerbang utama Kampus Yayoi, tempat Fakultas Pertanian berada.
Ketiga korban berjalan secara terpisah, dan diserang oleh seorang siswa laki-laki.
Kemudian seorang siswa perempuan, dan seorang siswa laki-laki, yang punggungnya disayat dengan pisau oleh pelaku.
Ketika petugas polisi bergegas masuk setelah insiden itu, pemuda itu duduk di dekat tempat kejadian, dengan pisau berlumuran darah di sisinya.
Sekitar 3.200 orang mengikuti ujian di kampus Hongo dan Yayoi Universitas Tokyo. Hari kedua tanggal 16 Januari akan diadakan sesuai jadwal.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, pengobatan sedang dipertimbangkan untuk dua siswa yang terluka.
Jika sulit untuk mengikuti ujian tambahan, tindakan khusus akan dipertimbangkan.
"Saya ingin memberikan kesempatan maksimal untuk mengikuti ujian kepada semua siswa calon masuk universitas di Jepang," ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, Shinsuke Suematsu (66).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.