Seorang Wanita Tewas setelah Didorong ke Depan Kereta Api di New York
Seorang wanita keturunan Asia tewas usai didorong ke depan kereta bawah tanah di stasiun Times Square, New York City.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Tiara Shelavie
Wilcox mengatakan Martial memiliki sejarah kriminal dan telah dibebaskan bersyarat.
“Dia memang memiliki tiga pertemuan terakhir yang terganggu secara emosional dengan kami yang telah kami dokumentasikan,” katanya.
Kondisi dan keamanan kereta bawah tanah telah menjadi kekhawatiran bagi banyak warga New York selama pandemi.
Meskipun statistik polisi menunjukkan kejahatan besar di kereta bawah tanah telah menurun selama dua tahun terakhir, begitu juga jumlah penumpang, sehingga sulit untuk dibandingkan.
Beberapa serangan baru-baru ini telah mendapat perhatian publik dan meningkatkan kewaspadaan.
Pada bulan September, tiga karyawan transit diserang dalam insiden terpisah pada satu hari.
Beberapa pengendara diserang oleh sekelompok penyerang di sebuah kereta di Manhattan pada bulan Mei, dan empat penusukan terpisah, dua di antaranya fatal.
Insiden itu terjadi dalam beberapa jam di satu jalur kereta bawah tanah pada bulan Februari.
Dalam beberapa bulan terakhir ada beberapa contoh orang yang ditikam, diserang atau didorong ke rel di stasiun di Bronx, Brooklyn dan di Times Square.
Serangan hari Sabtu terhadap Go, yang merupakan keturunan Asia, juga menimbulkan kekhawatiran di tengah meningkatnya kejahatan kebencian anti-Asia di New York dan di seluruh negeri.
Pejabat polisi mengatakan sedang menyelidiki, apakah pembunuhan itu termasuk kejahatan rasial.
Tetapi polisi mencatat bahwa wanita pertama yang diduga didekati Martial bukan orang Asia.
Sementara Martial berwarna hitam.
"Serangan terbaru yang menyebabkan kematian seorang wanita Asia-Amerika di stasiun kereta bawah tanah Times Square ini sangat mengerikan bagi komunitas kami," ujar Margaret Fung, direktur eksekutif Dana Pendidikan dan Pertahanan Hukum Asia Amerika.