Update Tsunami Tonga: 1 Orang Tewas saat Berusaha Selamatkan Anjingnya
Kantor PBB laporkan korban tewas pertama akibat letusan gunung berapi dan tsunami di Tonga. Korban meninggal ketika mencoba menyelamatkan anjingnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan adanya korban tewas pertama akibat letusan gunung berapi dan tsunami di Tonga.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan keprihatinannya terhadap dua pulau, Mango dan Fonoi.
Setelah penerbangan pengawasan, telah dikorfirmasi kerusakan properti yang substansial dari letusan Sabtu (15/1/2022) lalu.
Pulau Tonga adalah rumah bagi lebih dari 30 orang, menurut angka sensus Tonga.
Badan tersebut mengatakan bahwa kerusakan parah telah dilaporkan di pantai barat pulau utama Tonga, Tongatapu, dengan beberapa resor dan rumah hancur atau rusak parah, dan dua orang hilang, seperti diberitakan oleh CNA.
Tidak ada rincian orang hilang yang dirilis, tetapi saudara laki-laki dari seorang wanita Inggris yang tersapu tsunami mengatakan bahwa tubuh saudara perempuannya telah ditemukan.
Baca juga: Komunikasi Masih Lumpuh Akibat Erupsi Gunung Bawah Laut, WNI di Tonga Masih Belum Diketahui Kabarnya
Baca juga: Kabel Internet Putus Akibat Erupsi Gunung Bawah Laut, Tonga Terancam Terisolasi selama Dua Minggu
Nick Eleini mengatakan keluarga itu hancur karena Angela Glover meninggal ketika mencoba menyelamatkan anjing-anjingnya.
"Sebelumnya hari ini keluarga saya dengan sedih diberitahu bahwa mayat saudara perempuan saya Angela telah ditemukan," kata Eleini dalam sebuah pernyataan.
Angela Glover, 50, dan suaminya tinggal di Tonga di mana dia menjalankan sebuah badan amal kesejahteraan hewan yang menyediakan tempat berlindung dan menampung kembali anjing-anjing liar.
"Saya mengerti bahwa kecelakaan mengerikan ini terjadi ketika mereka mencoba menyelamatkan anjing mereka," kata Eleini.
Tiga hari setelah letusan, informasi yang keluar dari kepulauan Pasifik menjadi langka lantaran sebagian besar hubungan komunikasi terputus.
Anggota Parlemen Selandia Baru Jenny Salesa, yang pemilihnya memiliki banyak penduduk Tonga, mengatakan bahwa semua orang berdoa untuk rakyat Tonga.
"Mereka benar-benar hanya khawatir tentang keselamatan mereka," katanya kepada Radio Selandia Baru.
"Pada dasarnya tidak mengetahui apakah mereka baik-baik saja, tidak mengetahui apakah ada anggota keluarga mereka yang hilang atau (telah) hanyut ke laut. Kurangnya komunikasi membuat khawatir orang-orang di sini di Selandia Baru."