120 Orang Tewas dalam Pertempuran ISIS dengan Pasukan Kurdi di Suriah
Sedikitnya 120 orang tewas dalam pertempuran antara pejuang ISIS dan pasukan pimpinan Kurdi. Itu terjadi setelah ISIS menyerang penjara Suriah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 120 orang tewas dalam pertempuran antara pejuang ISIS dan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS), Minggu (23/1/2022).
Pertempuran terjadi setelah ISIS melakukan serangan di penjara Suriah yang dikelola Kurdi, saat mencoba membebaskan narapidana.
Pasukan pimpinan Kurdi yang didukung oleh serangan udara AS telah memerangi gerilyawan di kota Hasaka sejak Kamis (20/1/2022), sebagaimana dilaporkan BBC.
Serangan di penjara Ghwayran adalah salah satu yang paling ambisius kelompok itu sejak kekalahannya di Suriah hampir tiga tahun lalu.
Baca juga: Berita Foto : Penduduk Meninggalkan Kota saat Pertempuran Mematikan Terjadi di Suriah
Baca juga: Kantor Dalam Negeri Inggris Mundur dalam Kasus Pencari Suaka Suriah
Penjara yang penuh sesak itu menampung 3.500 tersangka anggota ISIS termasuk beberapa pemimpinnya, kata sebuah kelompok pemantau.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, ratusan jihadis telah ditangkap kembali sejak pecah, tetapi beberapa masih dalam pelarian.
Pasukan keamanan Kurdi telah mengepung penjara dan berjuang untuk menguasai lingkungan terdekat.
Sementara itu, warga telah mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
"Setidaknya 84 anggota ISIS dan 45 pejuang Kurdi, termasuk pasukan keamanan internal, penjaga penjara dan pasukan kontra-terorisme, telah tewas," kata Observatorium Suriah.
Tujuh warga sipil juga tewas dalam pertempuran itu, menurut angka yang dikutip oleh kantor berita AFP.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menguasai sebagian besar daerah dan penjara, kecuali beberapa blok sel di mana para jihadis menolak untuk menyerah, Observatorium dilaporkan menambahkan.
Sementara itu, ISIS mengklaim dalam sebuah video pada 22 Januari lalu bahwa banyak anggotanya telah dibebaskan dalam serangan di penjara.
Rekaman itu juga menunjukkan para militan menahan sejumlah sandera.
Anggota kelompok Negara Islam dan istri mereka telah meramalkan selama bertahun-tahun persis skenario ini, pembobolan penjara massal di Suriah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.