Lebih Dari 16 Orang Tewas Dalam Kebakaran di Klub Malam di Area Diplomat, Akibat Kembang Api
Sedikitnya 16 orang tewas dalam kebakaran di klub malam di wilayah diplomat di Kamerun yang dipicu oleh kembang api
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 16 orang tewas dalam kebakaran di klub malam populer di Yaounde, ibu kota Kamerun.
Pemerintah setempat menyebutkan kebakaran itu dipicu oleh kembang api yang digunakan di klub.
Api melalap ruang utama Liv's Night Club di distrik kelas atas Bastos di ibu kota, wilayah kedutaan besar dan kediaman diplomat.
Pihak berwenang mengatakan api menyebar ke tempat penyimpanan gas untuk memasak.
"Kami masih dalam tahap penyelidikan untuk mengetahui nama dan kewarganegaraan korban tewas dan luka-luka," kata juru bicara pemerintah Rene Emmanuel Sadi, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Kebakaran Melanda Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Ribuan Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Baca juga: Kebakaran Apartemen di New York Tewaskan 19 Orang, Dipicu Kerusakan Penghangat Ruangan
Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Komunikasi mengatakan bahwa tragedi itu disebabkan oleh ledakan dari kembang api yang sering digunakan di tempat-tempat ini.
“Api pertama kali melahap langit-langit gedung, menimbulkan dua ledakan yang sangat keras, menyebabkan kepanikan dan orang terinjak-injak,” kata kementerian komunikasi.
Pemerintah mmenyatakan bahwa, "ada ledakan keras dari enam tabung gas, menyebabkan kepanikan di lingkungan itu."
Selain korban tewas, kebakaran menyebabkan delapan orang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Pusat Yaounde.
Seorang penjaga keamanan yang hadir pada saat kebakaran mengatakan "itu terjadi sangat cepat".
Baca juga: Gedung Parlemen Afrika Selatan Kebakaran, Seorang Pria Ditangkap Polisi
Baca juga: Kebakaran Hutan Colorado AS: 3 Orang Hilang, Ratusan Rumah Hancur
“Saat itu lewat dari jam 2 pagi dan kebanyakan pelanggan datang sekitar jam 3 pagi… ada banyak korban,” kata satpam itu.
Insiden itu terjadi saat negara itu menjadi tuan rumah bagi ribuan pemain sepak bola, penggemar, dan ofisial pertandingan dari seluruh benua untuk turnamen Piala Afrika selama sebulan.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Kamerun Paul Biya menyerukan agar para pemain dan penggemar AFCON tenang dan yakin akan keselamatan mereka.
Kejuaraan yang menampilkan tim dari 24 negara itu semula dijadwalkan pada 2021 tetapi kemudian ditunda karena pandemi virus corona.
Menanggapi arahan presiden, polisi kota telah meluncurkan penyelidikan.
Baca juga: Kebakaran Hutan Merambat Area Pemukiman Colorado, Ribuan Rumah Terbakar, Tidak Ada Laporan Kematian
Baca juga: Tahun Baru 2022 Kebakaran Terjadi di Dua Lokasi Wilayah Jepang, Tiga Korban Meninggal Dunia
Sekitar 100 orang berkumpul di luar kamar mayat rumah sakit militer di lingkungan Ekounou Yaounde pada Minggu (23/1/2022). Mereka berharap untuk mengetahui berita tentang kerabatnya.
“Saya tidak punya informasi apapun. Saya bangun pagi ini dan mereka memberi tahu saya bahwa putra saya yang berusia 38 tahun sudah meninggal,” kata seorang wanita, yang menyebut namanya sebagai Fidele.
“Saya sedang menunggu saudara laki-laki saya dan teman-temannya kemarin malam, tetapi mereka tidak datang. Dan sekitar jam 7 pagi, saya menerima banyak telepon yang menanyakan apakah saudara saya sudah meninggal atau masih hidup. Jadi saya datang ke kamar mayat dan saya mengidentifikasi tubuhnya,” kata putri Fidele, Claude.
Sementara warga lainnya, Stephane Hamza (38) mengatakan ia kehilangan adik lelakinya.
“Dia adalah anak yang baik dan baik hati yang telah bekerja di klub ini selama sekitar dua bulan. Ketika saya mendengar tentang ledakan itu, saya datang ke kamar mayat di mana saya diberitahu bahwa dia sudah meninggal,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Warga Saat Kebakaran di RS Kariadi: Ledakan Pertama Sangat Kencang, Disusul Ledakan Beruntun
Di Douala, ibu kota di selatan negara itu, setidaknya lima diskotik telah terbakar sebagian atau seluruhnya dalam kebakaran yang tidak disengaja selama enam tahun terakhir. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)