POPULER Internasional: Ahli Sebut Omicron Bisa Akhiri Pandemi | PM Selandia Baru Batalkan Pernikahan
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Ilmuwan di Afrika sebut varian Omicron yang bergejala ringan bisa jadi akhir dari pandemi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Ilmuwan di Afrika sebut Covid-19 varian Omicron yang bergejala ringan bisa jadi akhir dari pandemi.
Di Mesir, sekelompok arkeolog menemukan dua patung Sphinx besar yang dibangun sekitar 3.300 tahun yang lalu, saat mencoba memulihkan kompleks pemakaman Raja Amenhotep III.
Pakar kerajaan Kristin Contino menyebut Ratu Elizabeth II mengandalkan pendapat Pangeran William dalam pencopotan gelar militer dan patronase Pangeran Andrew.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan telah membatalkan rencana pernikahannya akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Ilmuwan Afrika Sebut Varian Omicron yang Bergejala Ringan Bisa Jadi Akhir dari Pandemi
Banyak ilmuwan di dunia yang mengkhawatirkan varian Omicron yang menyebar lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya.
Namun kini para ilmuwan di Afrika berharap Omicron yang bergejala ringan bisa menjadi akhir dari pandemi dan awal dari endemi.
Hingga Minggu (23/1/2022), Covid-19 telah merenggut nyawa lebih dari 5,6 juta orang di seluruh dunia.
Varian Omicron dan Delta yang lebih menular dianggap dalang dari jumlah infeksi baru yang melonjak.
Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, menjadi varian dominan di berbagai negara.
Tetapi sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukkan bahwa angka kematian tidak meningkat secara signifikan, tidak seperti varian sebelumnya.
Gelombang keempat telah surut di Afrika Selatan, dan kehidupan secara bertahap kembali normal untuk pertama kalinya sejak awal pandemi.
Baca juga: BA.2: Lebih dari 400 Kasus Sub-varian Omicron Ditemukan di Inggris
"Saya berharap saya bahkan tidak akan mendengar nama COVID. Itu yang kami harapkan," kata seorang warga Cape Town kepada DW.
2. Arkeolog Temukan 2 Patung Sphinx Raksasa yang Dibangun 3.300 Tahun Lalu
Sekelompok arkeolog menemukan dua patung Sphinx besar yang dibangun sekitar 3.300 tahun yang lalu, saat mencoba memulihkan kompleks pemakaman Raja Amenhotep III.
Penemuan itu dilakukan di dekat kota modern Luxor di 'Kuil Jutaan Tahun'.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (23/1/2022), patung batu kapur setinggi 26 kaki menggambarkan Raja Amenhotep III sebagai Sphinx, makhluk mitos yang ditampilkan dalam tubuh singa dan kepala manusia.
Baca juga: Ruang Perpustakaan Kuno di Bawa Patung Sphinx Ditemukan, Harta Karunnya Telah Dijarah Pencuri
Baca juga: Mesir Kembali Buka Avenue of Sphinxes yang Dipugar di Kota Luxor
Patung-patung itu ditemukan setengah terendam air oleh tim arkeolog Mesir-Jerman.
Dalam momen tersebut, 3 patung granit dewi perang, Sekhmet pun turut ditemukan.
Sang Dewi sering digambarkan sebagai singa dan dikaitkan dengan penyembuhan, ia diyakini memimpin Firaun dalam peperangan, melindungi mereka dalam kehidupan dan membimbing mereka ke akhirat.
Sphinx besar menunjukkan lokasi jalan prosesi, setelah restorasi, sphinx yang ditemukan memiliki tulisan 'dewa kesayangan Amun-Re' pada dada mereka.
Perlu diketahui, Amun-Re adalah dewa utama dan dipuja sebagai dewa pencipta.
Sedangkan Raja Amenhotep III adalah Firaun ke-9 dari dinasti ke-18.
3. Pangeran William Disebut Terlibat dalam Pencopotan Pangeran Andrew, Ratu Tak Buat Keputusan Sepihak
Pakar kerajaan Kristin Contino menyebut Ratu Elizabeth II mengandalkan pendapat Pangeran William dalam membuat keputusan besar.
Contino juga menyebut Duke of Cambridge dilibatkan dalam keputusan mencopot gelar militer dan patronase pamannya, Pangeran Andrew.
"William, sebenarnya, sangat terlibat dalam keputusan ini, dan dikatakan bahwa dia bertemu dengan ratu secara langsung sebelum pengumuman mereka keluar minggu lalu," ujar Contino kepada Us Weekly.
"Saya pikir itu benar-benar menunjukkan pengaruh William yang besar dan bagaimana Ratu mempercayai penilaiannya dan meminta pendapatnya."
"Dan saya pikir itu pertanda bagus untuk William dan betapa Ratu mengandalkan berbicara dengannya dan penasihatnya," tambah Contino.
Baca juga: Akun Media Sosial Pangeran Andrew Dihapus, Biografi di Situs Keluarga Kerajaan Ditulis Masa Lalu
Baca juga: Pangeran Andrew Menangis saat Gelarnya Dilucuti Ratu Elizabeth Buntut Kasus Pelecehan Seksual
Suami Kate Middleton ini berada di urutan kedua pewaris takhta Inggris setelah ayahnya, Pangeran Charles.
Selama bertahun-tahun, pria berusia 39 tahun itu telah melakukan berbagai kegiatan amal, proyek, dan tugas resmi untuk mendukung sang nenek, yang saat ini berusia 95 tahun.
4. PM Selandia Baru Jacinda Ardern Batalkan Rencana Pernikahan akibat Penyebaran Omicron
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan telah membatalkan rencana pernikahannya akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.
Dilansir CNN, berbicara saat konferensi pers Covid-19 reguler Minggu (23/1/2022), Ardern mengatakan otoritas kesehatan telah melaporkan sembilan kasus Omicron di Motueka dalam satu keluarga.
Keluarga tersebut melakukan perjalanan ke Auckland untuk menghadiri pernikahan, pemakaman, taman hiburan, dan objek wisata akhir pekan lalu.
Akibatnya, negara itu bergerak ke aturan pembatasan tertinggi.
Ardern mengatakan kepada wartawan, "Pernikahan saya tidak akan berlangsung."
"Saya bergabung dengan banyak warga Selandia Baru lainnya yang memiliki pengalaman seperti ini sebagai akibat dari pandemi."
Baca juga: Jacinda Ardern Diinterupsi Sang Putri Saat Siaran Langsung Soal Tanggapan Covid Selandia Baru
Baca juga: Tsunami Tonga: Pesawat Bantuan Asing Pertama dari Selandia Baru Bawa Air dan Pasokan Makanan
Ketika ditanya perasaannya saat memutuskan membatalkan pernikahan yang seharusnya digelar musim panas ini, Ardern hanya menjawab, "Begitulah hidup."
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.