Pfizer dan BioNTech Uji Coba Vaksin Covid-19 Khusus yang Targetkan Varian Omicron
Pfizer dan BioNTech memulai uji klinis untuk versi baru dari vaksin Covid-19 yang menargetkan varian Omicron.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
Studi-studi ini harus menunjukkan bahwa antibodi penetralisir dalam darah peserta lebih unggul daripada yang ditimbulkan oleh vaksin saat ini.
Fitur lain yang diinginkan dari vaksin yang ditingkatkan adalah untuk melindunginya dari varian lain yang menjadi perhatian, kata EMA.
Varian Omicron telah menggantikan varian Delta sebagai garis keturunan dominan di banyak bagian dunia dan Omicron sendiri sekarang terpecah menjadi subformulir yang berbeda, salah satunya, BA2, yang menimbulkan kekhawatiran khusus.
Dosis Keempat Kurang Efektif
Sebuah studi pendahuluan di Israel menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 kurang efektif melawan varian Omicron.
Meski dosis keempat meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi daripada suntikan ketiga, tetapi itu tidak cukup untuk mencegah infeksi Omicron.
Pusat Medis Sheba Israel telah memberikan suntikan booster kedua dalam uji coba di antara stafnya dan sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua minggu dan booster Moderna pada 120 orang setelah satu minggu, kata Gili Regev-Yochay, direktur Unit Penyakit Menular.
Pengujian itu dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima tembakan keempat.
Baca juga: Usai Vaksin Covid-19, Ada Kemungkinan KIPI Muncul Keesokan Hari, Apa yang Harus Dilakukan?
Baca juga: Varian Omicron Dipercaya Segera ke Masa Puncak, Bagaimana Prediksi Pandemi Covid-19 Selanjutnya?
Sementara mereka yang tergabung dalam kelompok Moderna sebelumnya telah menerima tiga suntikan vaksin Pfizer.
Regev-Yochay mengatakan, vaksin menyebabkan peningkatan jumlah antibodi bahkan sedikit lebih tinggi dari yang kami miliki setelah dosis ketiga.
"Namun, ini mungkin tidak cukup untuk Omicron," katanya, seperti dilansir dari CNA.
"Kita tahu sekarang bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari Omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus."
Temuan itu, yang menurut rumah sakit adalah yang pertama di dunia, masih awal dan belum dipublikasikan.
Israel adalah negara tercepat yang meluncurkan vaksinasi awal terhadap Covid-19 setahun yang lalu dan bulan lalu mulai menawarkan suntikan keempat, atau booster kedua, kepada kelompok yang paling rentan dan berisiko tinggi.
(Tribunnews.com/Yurika)