Kasus Covid-19 Omicron Sub-Varian BA.2 Ditemukan Di 22 Negara Bagian Amerika Serikat
Amerika Serikat menemukan Covid-19 Omicron sub-varian BA.2 di 22 negara bagian, namun belum diketahui apakah lebih menular
Editor: hasanah samhudi
Namun CDC juga menyatakan bahwa total pasien yang dirawat di ruang intensif rumah sakit dan kematian akibat virus Omicron ini lebih rendah dari puncak pandemic lainnya, sewaktu varian Delta dominan.
Baca juga: Gejala Omicron Mirip Flu, Ini yang Harus Dilakukan Jika Dinyatakan Positif Covid-19
Baca juga: Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin untuk Omicron, Targetkan Siap pada Maret 2022
Selama tujuh hari hingga Sabtu (15/1/2022), sebut CDC, tercatat rata-rata hampir 800 ribu kasus Covid-19, lebih dari 48 ribu kunjungann ke IGD, dan hampir 22 ribu penerimaan rumah sakit dalam satu hari di seluruh AS.
CDC menyebutkan bahwa, angka-angka ini adalah yang tertinggi untuk periode tujuh hari sejak pandemi dimulai pada Maret 2020.
Namun dikatakan, jumlah rata-rata kematian per hari akibat virus Omicron pada minggu itu tercatat hampir 1.900.
Angka ini lebih rendah dari tingkat yang dilaporkan selama gelombang Delta, yang dimulai musim semi lalu.
Selain itu, sekitar 30 persen dari kapasitas ICU rumah sakit di seluruh AS diisi oleh pasien Covid-19. Ini menunjukkan persentase yang lebih rendah dari kasus oleh varian Delta.
Baca juga: Pemerintah Terapkan Travel Bubble Indonesia-Singapura saat Kasus Omicron Meningkat
Baca juga: Ahli Sebut Gelombang Omicron India Dapat Meningkat dalam Beberapa Minggu
"Munculnya varian Omicron pada Desember 2021 menyebabkan peningkatan substansial dalam kasus Covid-19 di Amerika Serikat," tulis para peneliti CDC.
Namun, terlepas dari tekanan pada sistem perawatan kesehatan, "keparahan penyakit tampaknya lebih rendah dibandingkan dengan periode penularan penyakit yang tinggi sebelumnya," kata mereka. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)