Badai Salju dan Angin Kencang Melanda AS Bagian Timur, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Badai musim dingin yang membawa salju lebat dan angin kencang melanda Amerika Serikat timur. Salju lebat memaksa ribuan penerbangan dibatalkan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
NWS memperingatkan kondisi badai salju yang berbahaya di sepanjang bagian pantai Atlantik tengah dan New England, dengan akumulasi hujan salju yang diprediksi lebih dari 61 cm di daerah sekitar Boston.
Tingkat hujan salju akan berkisar antara 5-10cm per jam, dan angin kencang akan menyebabkan "pemadaman listrik yang tersebar".
“Diperkirakan kondisi pemadaman listrik dan perjalanan yang hampir mustahil pada waktu-waktu tertentu,” kata layanan tersebut.
Badai Bersejarah
Gubernur New York dan New Jersey menyatakan keadaan darurat.
Sementara Walikota Boston, Michelle Wu, mengumumkan keadaan darurat salju.
"Ini akan menjadi sangat buruk di luar sana," katanya dalam wawancara televisi pagi hari dari Balai Kota.
"Ini akan menjadi badai bersejarah."
Penduduk Massachusetts telah bergegas pada hari Jumat untuk membeli bahan makanan, serta pelet yang mencairkan salju dan es untuk membantu menjaga trotoar dan jalan masuk mereka tetap bersih.
Pada Sabtu dini hari, Pekerjaan Umum Boston mengatakan 500 bajak salju sudah bekerja keras di jalan-jalan kota.
Badai akan membuat suhu sangat dingin dengan angin dingin yang berbahaya pada Sabtu malam hingga Minggu pagi, kata NWS.
Baca juga: Presiden AS Biden Sebut Rusia akan Invasi Ukraina pada Februari
Baca juga: Si Pemburu yang Lacak Kepingan Salju Terakhir di Pegunungan Skotlandia
"Pulanglah dengan selamat malam ini, tetap di rumah selama akhir pekan, hindari perjalanan yang tidak perlu," kata Gubernur New York Kathy Hochul.
Dia juga mengimbau masyarakat yang harus bepergian untuk mengisi tangki bahan bakar mobil mereka dan menyimpan persediaan seperti pengikis es, selimut, dan air di kendaraan mereka.
Wilayah timur NWS melaporkan pada hari Jumat bahwa badai diperkirakan akan meningkat dengan cepat selama 24 jam ke depan, peristiwa meteorologi yang kadang-kadang disebut sebagai "badai bom".
Badai salju datang setelah badai musim dingin serupa yang menyelimuti sebagian Amerika Utara bagian Timur, dari Georgia hingga Kanada, hanya dua minggu lalu, memutus aliran listrik ke ribuan rumah dan juga mengganggu ribuan penerbangan.
(Tribunnews.com/Yurika)