Biden: Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan bahwa pemimpin ISIS, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Qurayshi telah tewas dalam serangan pasukan AS di Suriah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan bahwa pemimpin ISIS telah tewas saat serangan operasi khusus di Suriah.
Akibat serangan tersebut, anak-anak dan wanita juga dinyatakan tewas.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada wartawan pada Kamis (3/1/2022), seorang pemimpin ISIS, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi tewas dalam serangan itu.
Kemudian, Biden mengkonfirmasi kematian Al-Qurayshi dan memuji operasi tersebut dalam sebuah pidato singkat.
Biden menyalahkan kematian warga sipil pada pemimpin ISIS, yang katanya meledakkan dirinya ketika pasukan AS mendekat.
“Dia (Al-Qurayshi) memilih untuk meledakkan dirinya sendiri daripada diadili atas kejahatan yang telah dia lakukan, membawa beberapa anggota keluarganya bersamanya,” kata Biden, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Baca juga: Serangan AS di Suriah Tewaskan 12 Orang, Termasuk Wanita dan Anak-anak
Baca juga: Iron Dome Suriah Cegat Rentetan Rudal Israel yang Targetkan Damaskus
Biden mengatakan operasi itu menunjukkan jangkauan dan kemampuan Amerika Serikat untuk mengatasi ancaman teroris di seluruh dunia.
"Saya bertekad untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman teroris, dan saya akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi negara ini," tambah presiden AS.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa serangan di barat laut Suriah dilakukan untuk melindungi rakyat Amerika dan sekutu AS dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih aman.
“Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Qurayshi, pemimpin ISIS,” kata Biden.
Gedung Putih merilis foto Biden dan pejabat tinggi lainnya pada Kamis pagi yang dikatakan diambil ketika presiden AS sedang mengamati "operasi kontraterorisme".
Sementara itu, pejabat senior AS juga mengatakan bahwa setidaknya beberapa kematian warga sipil adalah akibat Al-Qurayshi meledakkan bom.
“Pada awal operasi, target teroris meledakkan bom yang menewaskan dia dan anggota keluarganya sendiri, termasuk wanita dan anak-anak,” kata pejabat tersebut.
Pentagon mengatakan tidak ada korban AS dalam serangan itu.