Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Topan Batsirai Ancam Madagaskar, Tim Penyelamat Tingkatkan Kesiapsiagaan

Topan Batsirai dengan angin kencang dan hujan lebat melanda wilayah timur Madagaskar. PBB meningkatkan kesiapsiagaannya dengan badan-badan bantuan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Topan Batsirai Ancam Madagaskar, Tim Penyelamat Tingkatkan Kesiapsiagaan
AFP
Gambar komputer yang diambil di Meteo France, layanan meteorologi nasional Prancis, pada 2 Februari 2022 di Saint-Denis, di pulau La Reunion, Samudra Hindia Prancis, menunjukkan "Batsirai", sebuah topan tropis baru yang terbentuk di atas Samudra Hindia dan dimulai bergerak ke barat, menuju Mauritius, Réunion dan Madagaskar. 

TRIBUNNEWS.COM - Topan Batsirai melanda wilayah timur Madagaskar pada hari Sabtu (5/2/2022), dengan angin kencang dan hujan lebat.

Batsirai merupakan badai kedua yang melanda Madagaskar dalam beberapa minggu terakhir.

Melansir Al Jazeera, Batsirai tiba di distrik Mananjary, 530km tenggara ibu kota Antananarivo.

"Saya mengonfirmasi bahwa Batsirai menghantam Mananjary sekitar pukul 8 malam waktu setempat," kata ahli meteorologi Lovandrainy Ratovoharisoa kepada kantor berita AFP.

Penduduk berlindung sebelum badai datang dan angin dengan kecepatan lebih dari 200 km per jam diperkirakan akan melanda negara yang masih dalam pemulihan dari Badai Tropis Ana yang mematikan pada akhir Januari.

Baca juga: Imbas Badai Musim Dingin, Operasi Kripto di Texas Terancam Diberhentikan

Baca juga: Krisis Iklim Picu Kekeringan di Kawasan Timur Tengah

Mata badai diperkirakan akan melintasi pusat pulau semalam hingga Minggu, sebelum meninggalkan pantai baratnya pada Senin.

Angin bisa mencapai “lebih dari 200 atau bahkan 250 km/jam … pada titik tumbukan” dan gelombang bisa mencapai setinggi 15 meter (50 kaki), kata Meteo-France.

Berita Rekomendasi

PBB mengatakan pihaknya meningkatkan kesiapsiagaannya dengan badan-badan bantuan, menempatkan pesawat penyelamat dalam keadaan siaga dan menimbun pasokan kemanusiaan.

Dampak Batsirai di Madagaskar diperkirakan "cukup besar", Jens Laerke, juru bicara organisasi kemanusiaan PBB OCHA, mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada hari Jumat.

Setidaknya 131.000 orang terkena dampak Ana di seluruh Madagaskar pada akhir Januari.

Sedikitnya 58 orang tewas, sebagian besar di ibu kota Antananarivo.

Seorang pria memperkuat atap rumahnya dengan karung pasir sebelum kedatangan topan Batsirai yang diperkirakan akan melanda pantai timur Madagaskar dalam beberapa jam mendatang di Vatomandry pada 5 Februari 2022. Topan Batsirai yang kuat mendekati Madagaskar timur pada hari Sabtu ketika penduduk mencari perlindungan yang aman atau memperkuat atap mereka dengan karung pasir setelah peringatan bahwa
Seorang pria memperkuat atap rumahnya dengan karung pasir sebelum kedatangan topan Batsirai yang diperkirakan akan melanda pantai timur Madagaskar dalam beberapa jam mendatang di Vatomandry pada 5 Februari 2022. Topan Batsirai yang kuat mendekati Madagaskar timur pada hari Sabtu ketika penduduk mencari perlindungan yang aman atau memperkuat atap mereka dengan karung pasir setelah peringatan bahwa "kerusakan meluas" dikhawatirkan. (AFP)

Badai juga melanda Malawi, Mozambik dan Zimbabwe, menyebabkan puluhan kematian.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) menunjukkan perkiraan dari otoritas nasional bahwa sekitar 595.000 orang dapat mengambil risiko terkena dampak langsung oleh Batsirai, dan 150.000 lainnya mungkin mengungsi karena tanah longsor dan banjir baru.

“Kami sangat gugup,” Pasqualina Di Sirio, yang mengepalai WFP di Madagaskar, mengatakan kepada wartawan melalui tautan video dari pulau Samudra Hindia.

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,5 Banten: Tak Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Baca juga: Bantuan Mengalir dari Seluruh Dunia untuk Tonga, PBB: Pasokan Air Adalah Prioritas Utama

Tim pencarian dan penyelamatan di pulau itu telah disiagakan dan penduduk memperkuat rumah mereka.

Duduk di atas rumahnya, Tsarafidy Ben Ali, penjual batu bara berusia 23 tahun, memegang lembaran besi bergelombang di atap dengan tas besar berisi tanah.

“Angin bertiup sangat kencang. Itu sebabnya kami memperkuat atapnya,” katanya kepada kantor berita AFP.

Badai menimbulkan risiko bagi setidaknya 4,4 juta orang dalam satu atau lain cara, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas