Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Topan Batsirai Hantam Madagaskar, 10 Orang Tewas dan 48.000 Orang Mengungsi

10 orang tewas dan 48.000 orang mengungsi akibat hantaman Topan Bitsirai yang menghantam Madagaskar pada Sabtu (5/2/2021) malam.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Topan Batsirai Hantam Madagaskar, 10 Orang Tewas dan 48.000 Orang Mengungsi
AFP
Seorang pria memperkuat atap rumahnya dengan karung pasir sebelum kedatangan topan Batsirai yang diperkirakan akan melanda pantai timur Madagaskar dalam beberapa jam mendatang di Vatomandry pada 5 Februari 2022. 

Badai itu menimbulkan risiko bagi setidaknya bagi 4,4 juta orang, kata Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Gambar komputer yang diambil di Meteo France, layanan meteorologi nasional Prancis, pada 2 Februari 2022 di Saint-Denis, di pulau La Reunion, Samudra Hindia Prancis, menunjukkan
Gambar komputer yang diambil di Meteo France, layanan meteorologi nasional Prancis, pada 2 Februari 2022 di Saint-Denis, di pulau La Reunion, Samudra Hindia Prancis, menunjukkan "Batsirai", sebuah topan tropis baru yang terbentuk di atas Samudra Hindia dan dimulai bergerak ke barat, menuju Mauritius, Réunion dan Madagaskar. (AFP)

Negara bekas koloni Prancis di lepas pantai tenggara Afrika itu berada di tengah-tengah musim hujan selama enam bulan yang sering mengakibatkan korban dan kerusakan yang meluas.

Pada tahun 2018, negara itu mengalami pukulan ganda dengan Topan Ava yang menewaskan 51 orang pada Januari dan badai tropis Eliakim yang menyebabkan 20 orang tewas dua bulan kemudian.

Pada Maret 2017, sedikitnya 78 orang tewas akibat Topan Enawo.

Pemanasan global telah meningkatkan risiko banjir dan badai tropis, karena atmosfer menahan lebih banyak air dan pola curah hujan terganggu.

Bagian selatan Madagaskar mengalami kekeringan terburuk dalam empat dekade.

Baca juga: Topan Rai Hancurkan 1,5 Juta Rumah di Filipina, Kerugian Capai Rp 11 Triliun

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pada pertemuan puncak para pemimpin Afrika di Addis Ababa pada hari Minggu bahwa benua itu mengalami dampak terburuk dari fenomena yang terkait dengan pemanasan global seperti kekeringan, banjir dan angin topan.

Berita Rekomendasi

"Meskipun tidak bertanggung jawab menyebabkan perubahan iklim, orang Afrikalah yang menanggung beban dan biayanya," katanya.

Baca juga artikel lain terkait Madagaskar

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas