Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

40 Satelit Starlink SpaceX Hancur Dihantam Badai Geomagnetik Sehari setelah Peluncuran

Puluhan satelit SpaceX jatuh dari orbit dan terbakar karena dihantam badai geomagnetik sehari setelah peluncuran.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
zoom-in 40 Satelit Starlink SpaceX Hancur Dihantam Badai Geomagnetik Sehari setelah Peluncuran
Popular Mechanics
SpaceX Sukses Luncurkan Roket Falcon 9, Bawa 60 Satelit Starlink ke Orbit Bumi. 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan satelit SpaceX jatuh dari orbit dan terbakar karena dihantam badai geomagnetik sehari setelah peluncuran.

Badai geomagnetik ini disebabkan oleh matahari yang memuntahkan partikel angin matahari yang akhirnya menabrak Bumi.

Partikel tersebut mengacaukan medan magnet Bumi, mengganggu satelit, meningkatkan hambatan, hingga mengacaukan orbitnya.

SpaceX mengatakan, 40 dari 49 satelit yang diluncurkan pada pekan lalu jadi korban.

Baca juga: SpaceX Milik Elon Musk Siap Pulihkan Jaringan Internet di Tonga

Baca juga: Berita Foto : Roket SpaceX Berhasil Meluncurkan Satelit Mata-mata AS

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 09 Maret 2020: Elon Musk, pendiri SpaceX, berbicara selama Satelit 2020 di Washington Convention Center di Washington, DC. Majalah Time mengumumkan bahwa Musk akan menjadi
(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 09 Maret 2020: Elon Musk, pendiri SpaceX, berbicara selama Satelit 2020 di Washington Convention Center di Washington, DC. Majalah Time mengumumkan bahwa Musk akan menjadi "Person of the Year 2021" mereka pada 13 Desember 2021. (Brendan Smialowski / AFP)

Padahal puluhan satelit tersebut harusnya bergabung dengan proyek internet Starlink.

Dilaporkan BBC pada Rabu (9/2/2022), Starlink merupakan proyek Elon Musk, bos SpaceX, untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi menggunakan ribuan satelit yang mengorbit. 

Sistem ini relatif mahal, namun dapat digunakan di tempat-tempat yang tidak terjangkau kabel.

Berita Rekomendasi

Salah satunya di Tonga, yang kehilangan akses komunikasi setelah kabel fiber optik bawah lautnya rusak akibat gempa dan tsunami pada Januari lalu.

Untuk mengatasi hal ini, SpaceX tengah membangun sebuah stasiun Starlink di dekat Fiji untuk memulihkan akses.

Sebanyak 49 satelit yang diluncurkan SpaceX minggu lalu dikerahkan dalam orbit awal yang meluncur serendah 130 mil (210 km) di atas Bumi pada titik terendahnya.

SpaceX mengatakan pihaknya sengaja merilis kumpulan Starlink di orbit rendah sehingga dapat dibuang dengan cepat jika terjadi kegagalan sesaat setelah peluncuran.

Sayangnya, desain orbit itu ternyata membuat armada rentan terhadap badai geomagnetik pada Jumat (4/2/2022).

Menurut SpaceX, semua satelit masih dalam kondisi penerbangan yang normal setelah diluncurkan pada Kamis (3/2/2022).

Sayangnya, sehari kemudian badai geomagnetik menghantam Bumi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas