Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dunia Lampaui 400 Juta Kasus Covid-19 yang Diketahui

Jumlah kasus harian memang mulai menurun, namun rata-rata lebih dari 2,7 juta kasus infeksi dilaporkan setiap harinya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
zoom-in Dunia Lampaui 400 Juta Kasus Covid-19 yang Diketahui
Financial Express
Ilustrasi Covid-19 Pusat Sains dan Teknik Sistem di Johns Hopkins University mengatakan bahwa dunia melampaui 400 juta kasus virus corona (Covid-19) yang diketahui pada Selasa kemarin. 

Australia misalnya, negara itu akan segera membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung yang telah divaksinasi.

Begitu pula dengan Swedia yang mencabut sebagian besar peraturan pandeminya, mengikuti jejak negara tetangganya yakni Denmark dan Norwegia.

Sedangkan pada minggu ini, Gubernur California, Connecticut, Delaware, New Jersey, dan Oregon di AS mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri mandat penggunaan masker dalam ruangan di seluruh negara bagian, beberapa di antaranya diterapkan di sekolah dan yang lainnya di tempat umum.

Seorang Ahli Penyakit Menular dan Ahli Epidemiologi di Kaiser Health News, Dr. Céline Gounder mengatakan dalam sebuah wawancara pada Selasa kemarin bahwa 'apakah relaksasi tersebut tepat atau prematur', itu tergantung pada konteks lokal, termasuk tingkat vaksinasi, jumlah infeksi, dan tingkat rawat inap relatif terhadap kapasitas rumah sakit.

Ia kemudian menjelaskan bahwa flu adalah endemik, begitu pula dengan malaria di banyak belahan dunia.

Virus corona mungkin akan menjadi ancaman yang lebih besar atau lebih kecil di tempat yang berbeda, tergantung pada tingkat vaksinasi dan faktor lainnya.

Menurutnya, varian baru dapat semakin memperumit gambaran, terutama dengan miliaran orang di seluruh dunia yang masih belum divaksinasi.

Berita Rekomendasi

Mirisnya, menurut proyek Our World in Data di University of Oxford, hanya 11 persen orang di negara-negara berpenghasilan rendah yang telah menerima dosis vaksin Covid-19, dibandingkan dengan 78 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.

Afrika bahkan memiliki tingkat vaksinasi paling lambat di benua manapun, dengan hanya 15,4 persen populasi yang menerima setidaknya satu dosis.

Beberapa orang yang memiliki kondisi cacat, penyakit penyerta (komorbid) atau gangguan sistem kekebalan (immunocompromised) pun tetap rentan, meskipun telah divaksinasi.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Singapura Tambah 13.011, Tiga Kali dalam Seminggu Laporkan Lebih dari 10.000

Dan virus corona terus menyebabkan kehancuran, termasuk di AS, di mana virus itu telah membunuh pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan di negara-negara kaya lainnya.

Lebih dari 5,7 juta orang di seluruh dunia telah meninggal karena virus ini, termasuk lebih dari 900.000 kasus di AS saja.

Rata-rata, AS melaporkan 2.598 kematian baru setiap harinya, setara dengan bencana yang lebih buruk dari Pearl Harbor setiap hari.

Secara global, 10.900 orang per hari meninggal akibat Covid-19.

"Kami khawatir bahwa narasi telah dipegang di beberapa negara bahwa karena vaksin dan karena penularan Omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, tindakan pencegahan penularan tidak lagi mungkin dan tidak lagi diperlukan," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada pekan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas