Temuan Omicron pada Rusa New York Timbulkan Kekhawatiran Soal Varian Baru Covid-19
Omicron pada rusa berekor putih di New York timbulkan kekhawatiran bahwa spesies yang berjumlah 30 juta di AS dapat menjadi inang dari varian baru.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Penemuan varian baru virus corona (Covid-19) Omicron pada rusa berekor putih di New York, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa spesies yang berjumlah 30 juta di Amerika Serikat (AS) dapat menjadi inang dari varian baru virus tersebut.
Pernyataan ini disampaikan seorang peneliti utama dari kelompok ilmuwan Universitas Negeri Pennsylvania pada Selasa kemarin.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (9/2/2022), darah dan beberapa sampel usap hidung dari 131 rusa yang ditangkap di Staten Island, New York mengungkapkan bahwa hampir 15 persen memiliki antibodi virus.
"Temuan itu menunjukkan bahwa hewan tersebut memiliki infeksi virus corona sebelumnya dan rentan terhadap infeksi berulang terkait varian baru," kata para peneliti.
Baca juga: Serbu Bioskop di New York City, 10 Pengunjuk Rasa Anti Vaksin Covid-19 Ditangkap Polisi
Baca juga: Menkes Ingatkan Kota Bekasi Harus Hati-hati, Perang Lawan Omicron Pakai Masker dan Cepat Vaksin
Ahli Mikrobiologi veteriner Penn State, Suresh Kuchipudi mengatakan bahwa sirkulasi virus dalam populasi hewan selalu meningkatkan kemungkinan untuk kembali ke manusia.
Namun yang lebih penting adalah memberikan lebih banyak peluang bagi virus untuk berevolusi menjadi varian baru.
"Ketika virus benar-benar bermutasi, maka ia dapat lolos dari perlindungan vaksin saat ini. Jadi kami harus mengganti vaksin lagi," kata Kuchipudi.
Penemuan kali pertama Omicron yang terdeteksi pada hewan liar ini muncul saat lonjakan infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian tersebut mereda di antara populasi manusia AS.
Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), meskipun tidak ada bukti bahwa hewan dapat menularkan virus ke manusia, sebagian besar infeksi virus corona dilaporkan terjadi pada spesies yang memiliki kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Pasutri Pemilik Ladang Ganja di Perbatasan Papua New Guinea-Papua Diancam Masuk Bui Minimal 4 Tahun
Pada Agustus 2021, pemerintah AS mengaku menemukan kasus Covid-19 pertama di dunia pada rusa liar di Ohio, memperluas daftar hewan yang diketahui telah dites positif terinfeksi penyakit tersebut.
Temuan ini didasarkan pada sampel yang dikumpulkan dari rusa, beberapa bulan sebelum varian Omicron yang sangat bermutasi itu muncul untuk menggantikan varian Delta yang sebelumnya dominan pada orang-orang di berbagai negara di seluruh dunia.
USDA sebelumnya telah melaporkan kasus infeksi Covid-19 pada hewan termasuk anjing, kucing, harimau, singa, macan tutul salju, berang-berang, gorila, dan mink.