Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pelajar putri SD kelas 6 Sakuradai di Kota Sagamihara, Prefektur Kanagawa, Kadena Momoka (12) tanggal 7 Februari 2022 mendapatkan sertifikat patent atas temuannya produk magnet clip (klip magnet) Terippa yang dipakai untuk menyimpan dan mengamankan masker ke tempat simpan kita.

Klip magnet "Terippa" yang dapat digunakan untuk menyimpan sementara masker kita pada tempat tertentu, misalnya simpan di baju kita sendiri atau di dalam tas kita sendiri.

"Dengan dukungan kakek Momoka yaitu Chitoshi (74) dari Okinawa, saya meminta sebuah perusahaan di Tokyo untuk membuat 1.000 terippa. Kemudian disumbangkan ke Kota Sagamihara pada tanggal 7 Februari lalu," ungkap seorang pejabat pemda Sagamihara,  Kamis ini (10/2/2022).

Terippa dibuat dari pengalaman mengalami kesulitan dengan tempat meletakkan masker yang digunakan untuk pengendalian infeksi corona saat melepasnya sementara pada saat kita menyantap makanan.

Pegangan klip magnet dengan dua jari tangan kita, kemudian masker dilipat ke bagian dalam, selanjutnya Terippa tersebut akan menjepit masker yang telah terlipat dengan bagian barang lain, misalnya ke baju kita atau ke bagian dalam tas kita.

Ada pegangan tali topeng dan lipat bagian dalam menjadi dua agar tangan tidak menyentuh permukaan masker yang diduga ada virus di bagian luar masker.

 Bentuknya selintas  mirip dengan sandal, dan diberi nama "Terippa" karena digunakan dengan tangan (Te dalam bahasa Jepang artinya Tangan dan Rippa dengan maksud melipat, sehingga artinya melipat dengan tangan).

Momoka juga telah menemukan "gantungan kusut" (Karamanai Hanger)  yang menggunakan magnet, dan Terippa terdaftar sebagai paten kelima pada Juni tahun lalu.

Momoka menyumbangkan terrippa kepada Walikota Kentaro Motomura dari Kota Sagamihara pada tanggal 7 Februari 2022.

Dikatakan Motomura bahwa sumbangan itu akan didistribusikan ke kafetaria anak-anak di masa depan.

Momoka dengan antusias berkata, "Saya ingin orang-orang yang memiliki masalah dengan cara menyimpan masker dapat menggunakannya. Saya ingin membuat penemuan ini dapat  bermanfaat bagi Okinawa suatu hari nanti."

Setelah memasuki sekolah menengah pertama, ia ingin mengikuti program pendidikan untuk mempelajari kekayaan intelektual.

Chitoshi, yang telah menjalankan perusahaan konstruksi eksterior "Uruma Construction" di Prefektur Kanagawa selama lebih dari 50 tahun, lahir di bekas desa Gushikawa dan dibesarkan di Naha.

Saya senang dengan prestasi cucu saya dan berkata, "Saya bangga dengan diri saya sebagai warga negara Okinawa. Gagasan yang tidak terpikirkan oleh kita ternyata terpikirkan oleh cucu saya. Hal yang luar biasa."

Chitoshi mengakui  belum pernah ke Okinawa selama dua setengah tahun  terakhir akibat Corona.

"Jadi saya ingin mengunjungi ketika keadaan sudah menjadi tenang nantinya."

Pengembangan kreativitas pada pendidikan di jepang memang sangat tinggi dilakukan di sekolah.

Belajar di Jepang dengan beasiswa dapat dimintakan keterangan melalui email: info@sekolah.biz atau mengikuti seminar pendidikan zoom besok Jumat sore (11/2/2022) jam 18:00 wib gratis. Daftar pada email yang sama.