Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS dan NATO Bantah Rusia Tarik Mundur Pasukan, Rusia Beri Tanggapan atas Diplomasi dari AS

AS dan NATO bantah Rusia tarik mundur pasukan di perbatasan Ukraina, Rusia beri tanggapan atas diplomasi AS tentang batasan penyebaran rudal.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in AS dan NATO Bantah Rusia Tarik Mundur Pasukan, Rusia Beri Tanggapan atas Diplomasi dari AS
AFP/ARIS MESSINIS
Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. AS dan NATO bantah Rusia tarik mundur pasukan di perbatasan Ukraina, Rusia beri tanggapan atas diplomasi AS tentang batasan penyebaran rudal. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan ancaman invasi Rusia sangat tinggi.

Biden juga menuduh Moskow melakukan operasi bendera palsu untuk membenarkan invasi.

Kekhawatiran akan perang di Eropa muncul kembali pada hari Kamis ketika Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia dapat menginvasi Ukraina dalam beberapa hari.

Kekerasan meningkat di Ukraina timur yang dikhawatirkan dapat memicu konflik yang lebih luas.

Baca juga: Biden: Rusia Buat Dalih untuk Serang Ukraina, Perang Dimulai Beberapa Hari Lagi

AS dan NATO Bantah Rusia Tarik Mundur Pasukan

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022
Presiden AS Joe Biden (SAUL LOEB / AFP)

Kecurigaan antara Timur dan Barat sepertinya tumbuh karena sekutu NATO menolak pernyataan Rusia yang menarik kembali pasukan dari latihan yang telah memicu kekhawatiran akan serangan.

Rusia diyakini telah membangun sekitar 150 ribu pasukan militer di sekitar perbatasan Ukraina.

Berita Rekomendasi

Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang, namun telah lama menganggap Ukraina sebagai bagian dari pengaruhnya dan ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman eksistensial.

Biden berkomentar tentang ancaman Rusia, yang mengatakan Washington tidak melihat tanda-tanda penarikan Rusia yang dijanjikan, dan ancaman invasi tetap sangat tinggi setelah Rusia memindahkan lebih banyak pasukan ke perbatasan dengan Ukraina, dikutip dari Reuters.

Biden juga mengatakan dia tidak punya rencana untuk berbicara segera dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pejabat AS dan Eropa sangat waspada terhadap setiap upaya Rusia untuk membuat dalih untuk invasi.

Baca juga: Rusia: Ukraina Harus Nyatakan Dirinya Non-Blok Jika NATO Secara Terbuka Menolaknya Sebagai Anggota

Penembakan di Ukraina Timur

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran pasukan dan peralatan yang masih berada di area pelatihan Brestsky di Brest, Belarusia pada Rabu (16/2/2022).
Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran pasukan dan peralatan yang masih berada di area pelatihan Brestsky di Brest, Belarusia pada Rabu (16/2/2022). (AFP)

Sebelumnya, terjadi penembakan di Ukraina pada Kamis (17/2/2022), yang membuat ketakutan Barat akan potensi invasi Rusia.

Ukraina mengatakan separatis telah menembaki pasukannya tetapi mereka tidak membalas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas