Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman Sebut Rusia Bahayakan Perdamaian Eropa dan Ciptakan Perang Dingin Baru

Jerman menyebut Rusia bahayakan perdamaian Eropa dan ciptakan Perang Dingin baru karena krisis Ukraina.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Jerman Sebut Rusia Bahayakan Perdamaian Eropa dan Ciptakan Perang Dingin Baru
ANDREAS GEBERT / POOL / AFP
Calon kanselir partai Hijau (Die Grünen), Annalena Baerbock berbicara kepada media saat ia tiba di markas partai mereka, satu hari setelah pemilihan umum Jerman, di Berlin, Jerman, 27 September 2021. 

"Akan lebih baik jika mereka mengikuti apa yang mereka katakan, tetapi sejauh ini kita belum melihatnya," imbuhnya.

Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menyebut pada hari Rabu bahwa, “Pernyataan tentang penarikan tidak cukup. Kami membutuhkan transparansi dan fakta.”

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (Photo by OLIVIER DOULIERY / POOL / AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (Photo by OLIVIER DOULIERY / POOL / AFP) (AFP/OLIVIER DOULIERY)

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, sebenarnya Rusia telah "menambah jumlah pasukan, dan lebih banyak pasukan sedang dalam perjalanan."

Setelah bertemu dengan menteri pertahanan NATO Rabu (16/2/2022), Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers bahwa aliansi tersebut belum melihat "tanda-tanda de-eskalasi di lapangan, tidak ada penarikan pasukan atau peralatan."

Rusia memiliki "kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan canggih dari Krimea hingga Belarusia," kata Stoltenberg, seraya mencatat bahwa itu adalah peningkatan kekuatan terbesar di Eropa sejak Perang Dingin.

NATO mengirim "proposal konkret" tentang transparansi, pengurangan risiko dan pengendalian senjata dan belum menerima tanggapan dari Rusia, katanya.

Baca juga: NATO Sebut Belum Ada Tanda-tanda Rusia Kembali Menarik Pasukannya di Dekat Ukraina

Baca juga: Rusia: Ukraina Harus Nyatakan Dirinya Non-Blok Jika NATO Secara Terbuka Menolaknya Sebagai Anggota

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021. (François WALSCHAERTS / POOL / AFP)

CNBC melaporkan, Stoltenberg menggambarkan upaya Rusia untuk menggunakan militernya untuk "mengintimidasi" negara lain sebagai "(hal) normal baru di Eropa".

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, menyebutnya "penumpukan pasukan terbesar di tanah Eropa sejak hari-hari tergelap Perang Dingin."

Seperti pejabat AS, dia mengatakan Rusia telah "mengirim sinyal yang bertentangan" tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina

(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas