Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Latar Belakang Konflik Rusia - Ukraina, Bagaimana Sejarahnya?

Pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina, atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin. Simak sejarah konflik Rusia-Ukraina di artikel ini

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Latar Belakang Konflik Rusia - Ukraina, Bagaimana Sejarahnya?
SS YouTube Al Jazeera
Kepulan asap membumbung di wilayah Ukraina menyusul perintah Presiden Rusia Vladimir Putin kepada militernya agar melakukan operasi militer penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina, atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin. Simak sejarah konflik Rusia-Ukraina di artikel ini 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina, atas perintah Presiden Vladimir Putin.

Tank dan tentara telah dikerahkan ke Ukraina di titik-titik di sepanjang perbatasan timur, selatan, dan utara, kata Ukraina, dan ledakan terdengar di seluruh negeri.

Ukraina sendiri terletak di Eropa Timur antara Rusia dan negara-negara anggota UE/Nato Polandia, Slovakia, Hongaria, dan Rumania.

Ukraina juga berbatasan dengan Belarus di utara dan Moldova di selatan.

Baca juga: Utusan Rusia: Tekad Barat Beri Sanksi bagi Tiap Negara yang Membangkang Bahayakan Tatanan Dunia

Baca juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Miliarder Asal Rusia Kehilangan Sebagian Kekayaannya

Ukraina dan Rusia adalah dua negara merdeka, yang muncul dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Namun sebagai bekas republik Soviet, Ukraina memiliki hubungan sosial, budaya, dan ekonomi yang mendalam dengan Rusia.

Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik selama delapan tahun terakhir sejak tahun 2014.

Berita Rekomendasi

Mengutip Kompas.com, dalam sejarahnya, Rusia dan Ukraina memang sempat terlibat konflik ketika Revolusi Bolshevik terjadi pada 1917.

Ukraina membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia setelah penggulingan kaisar Soviet pada Februari 1917.

Mengutip History, dengan runtuhnya monarki Rusia pada tahun 1917 di bawah ketegangan perang dan perselisihan politik, Ukraina mendirikan badan koordinasi mereka, Central Rada (Dewan), yang segera berkembang menjadi parlemen revolusioner.

Pemerintah Sementara Rusia memberikan Ukraina otonomi dengan nama Republik Rakyat Ukraina (UNR), tetapi kaum Bolshevik kemudian menolak untuk mengakuinya dan menyerbu Ukraina untuk memasukkannya ke dalam negara Soviet.

UNR mendeklarasikan kemerdekaan penuh pada Januari 1918 dan menandatangani perjanjian damai dengan Blok Sentral di Brest sebelum kaum Bolshevik melakukan hal yang sama.

Pemerintah Jerman mengangkat seorang raja Ukraina di bawah gelar bersejarah hetman, tetapi UNR kembali berkuasa setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama dan memproklamirkan penyatuan dengan tanah Ukraina bekas Kekaisaran Austro-Hungaria.

Baca juga: Inggris: Rusia Gagal Menguasai Seluruh Ukraina di Hari Pertama Invasi

Kedua negara Ukraina sempat memproklamirkan persatuan mereka pada awal 1919, tetapi kemerdekaan itu berumur pendek, karena mereka terlibat konflik tiga arah melawan pasukan dari Polandia dan Rusia.

Pemerintah Ukraina secara singkat bersekutu dengan Polandia, tetapi tidak dapat menahan serangan Soviet.

Pada tahun 1922, Ukraina menjadi salah satu republik konstituen asli dari Uni Republik Sosialis Soviet (USSR) dan baru mendapatkan kembali kemerdekaannya setelah Uni Soviet pecah tahun 1991.

Referendum Ukraina pada bulan Desember 1991 menandai berakhirnya persatuan, dan Rusia, Ukraina, dan Belarusia memulai pembubaran resminya.

Pada tahun 1997, sebuah perjanjian komprehensif antara Rusia dan Ukraina menegaskan integritas perbatasan Ukraina – sesuatu yang juga dijamin oleh Rusia dan kekuatan nuklir Barat dalam Memorandum Budapest tahun 1994, ketika Ukraina setuju untuk menyerahkan persenjataan nuklir buatan Soviet.

Perjanjian ini berakhir pada 31 Maret 2019.

Menengok akar sejarah, Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin pun enggan membiarkan Ukraina lepas begitu saja.

(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.com/Tito hilmawan Reditya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas