Presiden Ukraina Janji akan Bertahan di Kyiv Saat Pasukan Rusia Menyerang: Saya Target Nomor 1
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berjanji akan tinggal di Ibu Kota Kyiv saat pasukannya memerangi militer Rusia, Jumat (25/2/2022).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Sanksi dari Barat
Langkah Ukraina, negara yang memilih merdeka dari Uni Soviet, untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa membuat marah Moskow.
Dengan adanya invasi ini, AS, Inggris, Jepang, Kanada, Australia, dan Uni Eropa terus menghujani Moskow dengan sejumlah sanksi.
Jerman bahkan membekukan proyek pipa gas Nord Stream 2 Rusia senilai 11 miliar dolar AS.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell menilai sanksi Barat adalah yang paling keras yang pernah diterapkan.
Sementara itu, China kini dalam tekanan karena menolak menyebut serangan militer Rusia sebagai invasi.
Rusia adalah salah satu produsen energi terbesar di dunia, dan baik Rusia maupun Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian utama di dunia.
Perang dan sanksi yang berlaku akan mengganggu perekonomian di seluruh dunia.
Harga minyak melonjak hingga 2 dolar AS per barel pada Jumat karena pasar bersiap menghadapi dampak sanksi perdagangan terhadap eksportir minyak mentah utama Rusia.
Ratusan Warga Ukraina Tewas
Presiden Zelensky mengatakan, 137 personel militer dan warga sipil tewas dalam pertempuran, dengan ratusan orang lainnya terluka.
Pada Jumat (25/2/2022) pagi waktu setempat, pasukan Ukraina menjatuhkan sebuah pesawat yang mengudara di atas Kyiv.
Pesawat itu kemudian menabrak sebuan bangunan tempat tinggal dan menyebabkan kebakaran.
Baca juga: Gedung Putih: Biden Tidak Berniat Mengirim Pasukan AS untuk Berperang di Ukraina
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Rusia vs Ukraina: Rusia Miliki 74 Kapal Perang, Ukraina Hanya 2
Belum jelas apakah ada awak dalam pesawat tersebut.