Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Ukraina: Serangan Pasukan Rusia Targetkan Pangkalan Militer Kyiv Digagalkan

Pasukan Rusia menyerang sebuah pangkalan militer di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Jumat malam (25/2/2022).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Militer Ukraina: Serangan Pasukan Rusia Targetkan Pangkalan Militer Kyiv Digagalkan
Daniel LEAL / AFP
Prajurit Ukraina berdiri di dekat pengangkut personel lapis baja BTR-3 di barat laut Kyiv pada 24 Februari 2022. 

Nick Walsh, reporter CNN di Kherson, di selatan negara itu melaporkan pertempuran sengit di atas jembatan utama saat pasukan Rusia bergerak melalui daerah itu.

"Penduduk setempat di sini yang kami ajak bicara ketakutan,"katanya.

Senjata Ukraina disita Rusia

Militer Rusia mengatakan pada Jumat waktu setempat bahwa mereka telah menyita sejumlah besar senjata yang dipasok negara Barat ke Ukraina.

Menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, senjata yang disita itu termasuk rudal anti-tank FGM-148 Javelin buatan Amerika dan rudal anti-tank MBT NLAW buatan Inggris.

Dua sistem rudal fire-and-forget yang telah menjadi bagian penting dari bantuan Barat yang dipasok ke Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, yang dimaksudkan sebagai pertahanan lunak melawan pasukan lapis baja Rusia yang cukup besar.

Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (26/2/2022), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Januari lalu mengaku bahwa ia telah mengirim lebih dari 600 juta dolar AS bantuan militer ke Ukraina sejak menjabat setahun sebelumnya.

Baca juga: NATO Akhirnya Kerahkan Ribuan Pasukan dan 100 Jet ke Ukraina Usai Sempat Disindir Presiden Zelensky

Berita Rekomendasi

Bantuan itu dianggap Rusia hanya 'setetes dalam ember' pengiriman yang dikirim sejak 2014.

Namun, NLAW baru tiba pada bulan lalu sebagai bagian dari pengiriman yang terburu-buru di tengah negosiasi yang tegang antara Rusia dan NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Jumat kemarin bahwa pihaknya akan terus memberikan 'bantuan praktis' ke Ukraina dan meminta negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama, bantuan yang akan mencakup sistem pertahanan udara.

Baca juga: Penambangan Bitcoin Terus Berjalan, Walaupun Rusia Mendapat Sanksi dari AS dan Negara Barat

"Kami mengutuk sekeras mungkin invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, yang dimungkinkan oleh dukungan Belarus," kata pemimpin aliansi yang berbasis di Brussels, Belgia itu.

"Kami menyerukan Rusia untuk segera menghentikan serangan militernya, untuk menarik semua pasukannya dari Ukraina dan untuk berbalik dari jalur agresi yang telah dipilihnya," imbuhnya.

Ukraina memang bukan anggota dari aliansi tersebut, namun telah bekerja sama erat dengan blok itu dan dianggap sebagai calon anggota di masa depan.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas